Jasa Marga Ambil Langkah Ini agar Utang Tak Membengkak

Kamis, 5 Desember 2019 16:36 WIB

Sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraannya saat memasuki Gerbang Tol Cikarang Utama, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat, 21 Desember 2018. Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik kendaraan jelang libur Natal dan Tahun Baru 2019 yang melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek berlangsung pada Sabtu (22/12/2018), dan ditaksir sekitar 85 ribu kendaraan. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga keuangan perusahaan tetap sehat, khususnya terkait pengelolaan utangnya.

"Jasa Marga melakukan berbagai mekanisme pembiayaan, seperti sekuritisasi pendapatan di muka Tol Jagorawi, obligasi di level anak, dan upaya lainnya lainnya," kata Sekretaris Perusahaan Jasa Marga, Agus Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.

Pernyataan Agus merespons kritik yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal tingginya angka rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) di perusahaan pelat merah itu. DER Jasa Marga tercatat sebesar 3,19 dan mendapat rapor merah Sri Mulyani karena dinilai lebih tinggi dari BUMN-BUMN infrastruktur lainnya.

Rapor merah dari Sri Mulyani sebelumnya disampaikan dalam laporan pada rapat di DPR pada Senin, 2 Desember 2019. Dalam laporannya, rasio utang Jasa Marga paling tinggi, jika dibandingkan dengan dua BUMN Infrastruktur lainnya yang dapat rapor hijau, yaitu PT Pelindo IV dengan DER 0,73 dan PT Angkasa Pura II dengan DER 0,63.

Agus mengatakan tingginya DER di Jasa Marga tak lepas dari berbagai proyek infrastruktur yang digarap perusahaan. Proyek-proyek tersebut, kata dia, tentu memerlukan biaya modal alias capital expenditure yang sangat tinggi.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, secara keseluruhan, Agus mengklaim kondisi kinerja keuangan perusahaannya masih cukup baik. Semua kewajiban pun kata dia, dipenuhi sesuai jadwalnya.

Selain itu, Agus mengatakan aset, pendapatan, serta Ebitda alias laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, dari Jasa Marga juga terus mengalami kenaikan dengan adanya ruas-ruas tol baru. "Dengan penambahan ruas baru, pastinya bisnis Jasa Marga juga semakin berkinerja," kata dia.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

17 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya