Forbes Rilis 50 Orang Terkaya Indonesia, Hartono Masih Teratas

Kamis, 5 Desember 2019 11:20 WIB

Atlet bridge Indonesia, Michael Bambang Hartono, yang berusia 78 tahun, merupakan atlet tertua Asian Games ke-18 serta merupakan orang terkaya di Indonesia. Bos Bank BCA ini juga berhasil menjadi atlet tertua peraih medali setelah mendapat medali perunggu di cabang olahraga Bridge Supermixed Team. ANTARA/INASGOC/Peter F Momor

TEMPO.CO, Jakarta - Forbes Asia dan Forbes Indonesia kembali merilis daftar orang terkaya Indonesia di 2019. Secara keseluruhan, pada tahun 2019 total kekayaan bersih para pengusaha Indonesia naik US$ 5,6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi US$ 134,6 miliar.

Dalam edisi cetak per Desember 2019, Forbes Asia dan Forbes Indonesia menyebutkan Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono atau Hartono bersaudara masih menempati urutan teratas orang terkaya di Indonesia selama 11 tahun berturut-turut.

"Nilai kekayaan bersihnya mencapai US$ 37,3 miliar, seiring dengan naiknya harga saham PT Bank Central Asia Tbk," seperti dikutip dari rilis, Kamis, 5 Desember 2019. Jika dirupiahkan, nilai kekayaan Hartono bersaudara Rp 525,32 triliun.

Pada urutan kedua, terdapat keluarga Widjaja yang terdiri dari beberapa pewaris Grup Sinar Mas dengan total kekayaan bersih US$9,6 miliar. Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja wafat pada Januari lalu. Tahun lalu, ia menempati peringkat ketiga dengan kekayaan sebesar US$ 8,6 miliar.

Adapun taipan dengan kenaikan aset terbesar tahun ini adalah Prajogo Pangestu yang memiliki bisnis utama di bidang petrokimia dan energi. Peringkat kekayaan Prajogo melonjak ke urutan ketiga dengan kekayaan bersih US$ 7,6 miliar, dari US$ 3 miliar tahun lalu.

Advertising
Advertising

Kenaikan aset tersebut seiring dengan optimisme investor pada prospek perusahaan yang mengerek harga saham Barito Pacific.

Pengusaha lain yang kekayaannya melonjak signifikan adalah Boenjamin Setiawan. Pendiri Kalbe tersebut berada di urutan kedelapan dengan nilai aset bersih naik 36 persen menjadi US$ 4,35 miliar.

Harga saham operator rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat, yang merupakan perusahaan holding terbesar kedua milik Boenjamin, melejit dua kali lipat dalam 12 bulan terakhir setelah mengakuisisi tujuh rumah sakit di Indonesia. Mitra Keluarga sekarang mengoperasikan 28 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Forbes mencatat ada lima pendatang baru dalam daftar tahun ini, seperti Winarko Sulistyo (No. 27, US$1,2 miliar), yang menjual 45 persen saham produsen kertas kemasan PT Fajar Surya Wisesa ke Siam Cement Thailand pada Mei seharga $ 557 juta.

<!--more-->

Ada juga penggemar mobil Ferrari yang juga pengusaha konstruksi Donald Sihombing (No. 34) dengan kekayaan US$ 970 juta). Donald adalah pendiri dan presiden direktur PT Totalindo Eka Persada, perusahaan konstruksi yang membangun hotel Four Seasons di Jakarta.

Selain keluarga Widjaja, ada dua pendatang baru lainnya yang masuk dalam daftar menggantikan mereka yang meninggal. Keluarga Ciputra (No. 25) mewarisi kekayaan taipan properti Ciputra senilai US$ 1,3 miliar. Ciputra meninggal pada November lalu pada usia 88 tahun.

Sementara Keluarga Hamami (No. 46) dengan kekayaan US$ 660 juta menggantikan almarhum Achmad Hamami, mantan pilot jet yang mendirikan Tiara Marga Trakindo yang merupakan distributor alat berat merek Caterpillar.

Nama pengusaha tekstil Iwan Lukminto kembali masuk dalam daftar Forbes di No. 50 dengan kekayaan US$585 juta, setelah satu tahun absen dalam daftar.

Meskipun nilai tukar rupiah dan pasar saham Indonesia masing-masing naik tipis sebesar 1,5 persen dan 1,6 persen dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 20 pengusaha dalam daftar Forbes mengalami penurunan nilai aset bersih.

Di antara mereka adalah Susilo Wonowidjojo yang kekayaannya turun US$2,6 miliar dan tergelincir ke nomor 4 dari nomor 2. Penurunan ini di antaranya dipicu oleh penurunan harga saham Gudang Garam milik Susilo setelah September lalu pemerintah mengumumkan akan menaikkan cukai rokok sebesar 23 persen tahun depan.

Adapun daftar 50 orang terkaya di Indonesia dikompilasi dengan menggunakan data kepemilikan saham dan informasi keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis.

Peringkat Forbes tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat. Perusahaan swasta dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik. Aset perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019.

BISNIS

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

1 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

4 hari lalu

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

Hartono bersaudara merupakan pemilik beberapa perusahaan mentereng termasuk Perusahaan Rokok Djarum, profil Budi Hartono yang genap berusia 83 tahun.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

8 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

9 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

10 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

10 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

11 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya