Bidik Ekspor Mobil ke Australia, Industri Diminta ikuti Pasar

Rabu, 4 Desember 2019 21:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memindai barcode mobil yang akan diekspor setelah peluncuran aturan penyederhanaan ekspor kendaraan utuh di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai secara resmi menyederhanakan (simplifikasi) prosedur ekspor kendaraan bermotor utuh atau completely built up (CBU) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan tengah mendorong industri kendaraan bermotor untuk melakukan reorientasi produksi tipe produksi. Langkah ini dilakukan sejalan dengan rencana pemerintah untuk membidik pasar ekspor mobil di Australia.

"Dengan Australia, industri kendaraan telah mendapat previledge untuk mengekspor kendaraan bermotor. Cuma sayangnya, produk Indonesia belum sesuai permintaan pasar di sana," kata Direktur Industri Maritim, Alat Tranportasi dan Alat Pertahanan Putu Juli Ardika di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 4 November 2019.

Menurut Putu, saat ini produsen dalam negeri lebih banyak memproduksi kendaraan bermotor seperti mobil paling banyak dengan jenis MPV. Sedangkan di Australia, permintaan pasar domestik paling banyak adalah kendaraan dengan tipe SUV dan sedan.

Karena itu, kata Putu, reorientasi tipe produksi menjadi penting bagi produsen domestik. Apalagi, pemerintah Indonesia, berkeinginan untuk mengatur pasar dalam negeri sebagai base line bagi ekspor untuk tujuan pasar global.

"Indonesia sudah memberikan banyak peluang bagi Australia, nah yang bisa menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara hanya dari sektor otomotif," ujar Putu.

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mendukung langkah pemerintah untuk berinovasi mencari pasar baru guna mendorong ekspor mobil. Salah satunya, dengan mendorong produksi mobil Indonesia bisa diekspor ke Australia.

Menurut dia, Australia memiliki potensi pasar dalam negeri mencapai 1,4 juta unit setiap tahun. Apalagi, industri otomotif domestik Australia telah hilang sejak 2017 setelah sejumlah pabrik mulai tutup di sana. "Apalagi di sana ada industri otomotifnya sudah tutup sejak 2017, nah ini yang perlu untuk terus diupayakan," kata Kukuh.

Gaikindo mencatat pangsa ekspor mobil dari Indonesia meningkat sepanjang Januari hingga Oktober 2019. Misalnya, pasar ekspor mobil jadi (CBU) meningkat sebanyak 29 persen secara year on year dibandingkan pada 2018, menjadi 275.364 unit. Sedangkan ekspor mobil terurai atau completely knock down (CKD) naik 483 persen menjadi 397.885 unit secara yoy.

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

20 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

22 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

23 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

23 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

38 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

48 hari lalu

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

Kemenperin angkat suara soal kebijakan PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

49 hari lalu

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

50 hari lalu

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya