Erick Thohir: Direksi BUMN Harus Punya Loyalitas, Jangan Keminter

Rabu, 4 Desember 2019 15:32 WIB

Erick Thohir tiba di Istan Kepresidenan, Jakarta, Senin 21 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir berharap ke depan jabatan di perusahaan pelat merah diisi oleh kalangan profesional. Terutama generasi muda dan bukan diisi oleh pensiunan sehingga tidak sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kami mengharapkan orang-orang yang profesional, yang sesuai dengan tempatnya. Bukan karena hasil lobi-lobi," ucapnya, di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.

Dengan visi presiden itu pula, kata Erick, maka pimpinan BUMN seharusnya diisi oleh generasi muda. "Mohon maaf, saya bukan anti orang tua, saya tetap apresiasi. Tapi kalau diisi oleh pensiunan? Sedangkan 58 persen penduduk Indonesia muda, berarti kan tidak buka lapangan kerja," tuturnya.

Saat ini, Erick melihat telah banyak bermunculan figur baru, yang diharapkan dapat mengubah pola pikir di BUMN ke depan sehingga menjadi lebih baik.
"Ini sebuah amanah yang harus benar-benar dirasakan oleh negara bangsa dan semua. Banyak hal yang akan kami perbaiki di BUMN dan tidak mudah. Perlu waktu," ucapnya.

Erick menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus dimiliki oleh direksi BUMN, yakni akhlak yang baik, loyalitas, dan solid bekerja sama. "Akhlak karena ini kan amanah, ketika dikasih kesempatan memimpin musti akhlaknya dulu baik."

Advertising
Advertising

Kedua, menurut Erick, Direksi BUMN harus punya loyalitas. "Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN. Jadi swasta saja. Dan tidak 'keminter', artinya suka akal-akalan. Saya tidak perlu orang pinter yang penting bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pinter," ujarnya.

Lebih jauh Erick menyebutkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara merencanakan untuk menggabungkan sejumlah perusahaan dan menutup perusahaan milik negara yang berkinerja negatif. "Jumlah BUMN terlalu banyak, harus dikurangi," katanya.

Selain itu, menurut Erick, sejumlah BUMN itu juga harus diperbaiki bisnis intinya. "Harus dimerger atau ditutup. Tidak bisa berdiri sendiri semua karena terlalu banyak," ucapnya.

Dengan perampingan itu, Erick berharap kinerja BUMN dapat lebih fokus yang akhirnya mendorong kinerja menjadi lebih baik sehingga terbuka penciptaan lapangan pekerjaan secara berkelanjutan. "Visi Presiden adalah cipta lapangan kerja. Jangan nanti BUMN punya anak usaha hanya untuk menggemukkan diri dan diisi oleh kroni-kroni oknum," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

10 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

1 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

2 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya