Erick Thohir: Direksi BUMN Harus Punya Loyalitas, Jangan Keminter
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 4 Desember 2019 15:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir berharap ke depan jabatan di perusahaan pelat merah diisi oleh kalangan profesional. Terutama generasi muda dan bukan diisi oleh pensiunan sehingga tidak sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kami mengharapkan orang-orang yang profesional, yang sesuai dengan tempatnya. Bukan karena hasil lobi-lobi," ucapnya, di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
Dengan visi presiden itu pula, kata Erick, maka pimpinan BUMN seharusnya diisi oleh generasi muda. "Mohon maaf, saya bukan anti orang tua, saya tetap apresiasi. Tapi kalau diisi oleh pensiunan? Sedangkan 58 persen penduduk Indonesia muda, berarti kan tidak buka lapangan kerja," tuturnya.
Saat ini, Erick melihat telah banyak bermunculan figur baru, yang diharapkan dapat mengubah pola pikir di BUMN ke depan sehingga menjadi lebih baik.
"Ini sebuah amanah yang harus benar-benar dirasakan oleh negara bangsa dan semua. Banyak hal yang akan kami perbaiki di BUMN dan tidak mudah. Perlu waktu," ucapnya.
Erick menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus dimiliki oleh direksi BUMN, yakni akhlak yang baik, loyalitas, dan solid bekerja sama. "Akhlak karena ini kan amanah, ketika dikasih kesempatan memimpin musti akhlaknya dulu baik."
Kedua, menurut Erick, Direksi BUMN harus punya loyalitas. "Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN. Jadi swasta saja. Dan tidak 'keminter', artinya suka akal-akalan. Saya tidak perlu orang pinter yang penting bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pinter," ujarnya.
Lebih jauh Erick menyebutkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara merencanakan untuk menggabungkan sejumlah perusahaan dan menutup perusahaan milik negara yang berkinerja negatif. "Jumlah BUMN terlalu banyak, harus dikurangi," katanya.
Selain itu, menurut Erick, sejumlah BUMN itu juga harus diperbaiki bisnis intinya. "Harus dimerger atau ditutup. Tidak bisa berdiri sendiri semua karena terlalu banyak," ucapnya.
Dengan perampingan itu, Erick berharap kinerja BUMN dapat lebih fokus yang akhirnya mendorong kinerja menjadi lebih baik sehingga terbuka penciptaan lapangan pekerjaan secara berkelanjutan. "Visi Presiden adalah cipta lapangan kerja. Jangan nanti BUMN punya anak usaha hanya untuk menggemukkan diri dan diisi oleh kroni-kroni oknum," katanya.
ANTARA