Sri Mulyani Ungkap 2 Kategori BUMN yang Rawan Bangkrut, Apa Saja?

Senin, 2 Desember 2019 18:38 WIB

Ekspresi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan ada dua kategori Badan Usaha Milik Negara yang masuk ke zona distress alias rentan kebangkrutan, diukur dari z-score-nya. Z-score indikator untuk mengukur kerentanan perusahaan untuk kebangkrutan.

"Z-score indikator kemampuan memprediksi kebangkrutan, kesulitan likuiditas, dan pemenuhan kewajiban BUMN kita, ada dua kelompok BUMN masuk kategori distress yaitu yang skornya di bawah 1,23, yaitu BUMN Aneka Industri dan Pertanian," ujar dia dalam Rapat Kerja bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan lima kategori perusahaan masuk ke zona lampu kuning atau waspada. Mereka antara lain BUMN konstruksi, infrastruktur, tambang, energi, dan barang konsumsi. Adapun tiga bidang perseroan masuk kategori aman, antara lain BUMN perumahan, pariwisata, dan transportasi.

Berdasarkan pemaparan Kementerian Keuangan, BUMN Pertanian mendapat z-score paling buruk, yaitu -0,4. Selain itu sektor ini mendapat nilai return of equity paling jeblok sebesar -9,7 persen. ROE adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi. Di samping itu, debt to equity ratio-nya tercatat 0,9.

Pada posisi kedua terendah, BUMN Aneka Industri mendapat z-score sebesar nol. Di samping itu, ROE dari sektor ini tercatat -3,7 persen dan DER 3,4. Pada dua hal itu, Sri Mulyani mengatakan sektor ini juga mendapat lampu merah.

Bila diperinci, BUMN Pertanian yang memiliki kinerja jeblok adalah PT Sang Hyang Seri (Persero) dengan z-score -14,02; ROE -34,1 persen; dan DER -1,53. Kemudian, ada PT Pertani dengan z-score 0,82; serta PT Perkebunan Nusantara III dengan z-score 0,35 yang mendapat lampu merah. Adapun PT Perikanan Nusantara dan Perum Perikanan Indonesia masih masuk zona lampu hijau.

Pada kategori BUMN aneka Industri, terpantau semua perusahaan penerima PMN bidang ini memiliki z-score di zona lampu merah. Perseroan-perseroan itu antara lain PT Dirgantara Indonesia dengan z-score -0,84, PT Pindad dengan 1,02; PT Industri Kereta Api dengan 0,92; PT Barata Indonesia dengan skor 0,83; serta PT Kratakatau Steel dengan skor 0,47. Berikutnya, PT Dok Kodja Bahari punya z-score -1,72; PT Dok dan Perkapalan Surabaya -1,23; PT Industri Kapal Indonesia dengan skor 0,89; dan PT PAL Indonesia yang meraih z-score -0,1.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Racmatarwata membenarkan pernyataan Sri Mulyani. Z-score adalah indikator untuk mengukur kerentanan perusahaan untuk kebangkrutan atau instabilitas. "Itu istilah awam kebangkrutan, ini misalnya yang kita ukur aset lancarnya cukup enggak, keuntungannya cukup enggak, untuk mengatasi shock," tutur dia.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

23 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya