Harga Rokok Mulai Naik, BPS Sebut Sumbang Inflasi November

Senin, 2 Desember 2019 12:38 WIB

Petugas Bea Cukai melaksanakan operasi pasar gabungan atas peredaran rokok ilegal pada Rabu-Jumat, 16-18 Oktober 2019 di berbagai pasar di wilayah Kabupaten Jepara dan Kabupaten Blora.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga rokok sudah mulai terpantau merangkak naik pelan-pelan. Pada November 2019, rokok telah menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen terhadap angka inflasi November 2019 yang mencapai 0,14 persen.

"Sejak beberapa bulan terakhir rokok di lapangan sudah mulai naik pelan-pelan, bulan lalu juga sudah naik. Kami melihat pedagang di bawah sudah mengantisipasi kenaikkan harga rokok awal tahun depan," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

BPS mencatat kelompok makanan jadi dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Sedangkan komponen ini memberikan andil bagi inflasi November sebesar 0,04 persen. Dari sana, yang paling dominan memberikan andil inflasi adalah rokok kretek dan rokok kretek filter dengan masing-masing 0,01 persen.

Suhariyanto melanjutkan, menurut catatan BPS, sejak bulan September hingga November 2019, rokok kretek dan rokok kretek filter selalu menyumbang angka inflasi. Masing-masing memberikan andil sekitar 0,20 persen. Menurut dia, kenaikkan mengindikasikan bahwa pedagang telah mulai menaikkan harga.

Langkah ini, kata Suhariyanto, merupakan strategi pedagang untuk menaikkan secara gradual harga rokok. Hal ini supaya para perokok tidak kaget dengan kenaikkan harga rokok pada Januari 2020.

"Jadi pedagang tampaknya tidak ingin naik langsung karena bikin konsumen kaget. Makannya, dia mulai mengantisipasi kenaikan tipis-tipis sehingga para perokok tidak akan kaget-kaget itu yang terjadi," kata Suhariyanto.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.152/ PMK.04/2019 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau atau CHT. Peraturan tersebut mengatur adanya kenaikan produk hasil tembakau seperti rokok lewat cukai. Berdasarkan beleid itu, tarif rata-rata 23 persen dan harga jual eceran 35 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan cukai rokok tersebut tak bakal mempengaruhi terhadap laju inflasi pada 2020. Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam acara Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Jakarta pada Selasa, 29 Oktober 2019.

"Perkiraan kami dari seluruh unsur penghitungan, (inflasi) akan terjaga hingga akhir tahun," kata dia. Adapun,Target inflasi Indonesia dalam APBN 2020 yang telah disahkan berada pada angka 3,1 persen +-1 persen.

DIAS PRASONGKO | BISNIS

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya