Jokowi Minta Patimban Jadi Pusat Ekspor Otomotif pada 2027
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Jumat, 29 November 2019 17:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Pelabuhan Patimban dipersiapkan menjadi pusat kegiatan ekspor otomotif pada 2027. Niat itu ia sampaikan kala meninjau kawasan pelabuhan di Subang, Jawa Barat, pada Jumat, 29 November 2019.
“Kita ingin pelabuhan ini jadi sebuah hub besar untuk otomotif dan logisitik yang kita ekspor ke Australia, Selandia Baru, dan negara-negara ASEAN. Semua berangkat dari Patimban ini," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang disiarkan humas Kementerian Perhubungan, Jumat sore.
Menurut Jokowi, fokus Pelabuhan Patimban sebagai sentra ekspor otomotif, pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Indonesia di sektor perdagangan global. Sebab, saat pelabuhan ini beroperasi, biaya logistik yang sebelumnya menjadi masalah utama perdagangan di Indonesia akan teratasi.
Selain itu, keberadaan pelabuhan ini digadang-gadang bakal memperkuat ketahanan ekonomi dan mengurangi tingkat kepadatan lalu-lintas ekspor-impor kendaraan di Tanjung Priok di Jakarta. Keselamatan pelayaran, termasuk area eksplorasi minyak dan gas, pun bakal terjamin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban membutuhkan investasi sekitar Rp 40 triliun. Dari kebutuhan tersebut, pemerintah mendapatkan pinjaman Rp 23,5 triliun dari Japan International Cooperation Agency atau JICA.
<!--more-->
Dana itu dicairkan dalam beberapa tahap. Pada pahap pertama fase pertama, JICA mengucurkan duit Rp 14 triliun. Sedangkan pada tahap pertama fase kedua, perusahaan Jepang ini akan mencairkan Rp 9,5 triliun.
Adapun secara keseluruhan, proyek pembangunan Pelabuhan Patimban direncanakan melewati tiga tahap. Tahap pertama fase pertama akan kelar pada 2020 dengan kapasitas kapasitas 218 ribu TEUs untuk terminal kendaraan dan 250 ribu TEUs untuk terminal peti kemas.
Sedangkan tahap pertama fase kedua direncanakan kelar pada 2021-2023 dengan kapasitas optimum untuk kendaraan 600 ribu kendaraan dan kontainer 3,75 juta TEUs.
"Lalu tahap dua dan tahap tiga akan dilakukan pada 2024-2027, yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal, yaitu di atas 7 juta TEUs," kata Budi Karya.
Hingga rampung nanti, luas Pelabuhan Patimban bakal mencapai 654 hektar. Kawasan dengan luas 300 hektare dipakai untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan. Sedangkan 354 hektare lainnya akan digunakan untuk back up area yang menampung pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis.