Potensial, Luhut Jajaki Rute Penerbangan Langsung Indonesia-Busan

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 27 November 2019 07:52 WIB

Presiden Jokowi berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company (HMC) di Kota Ulsan, Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi turut didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Walikota Busan Oh Keo-don di Korea Selatan. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas potensi penerbangan langsung Indonesia-Busan.

Pertemuan dengan Walikota Oh tersebut digelar di sela-sela rangkaian kegiatan Luhut yang ikut mendampingi Presiden Jokowi menghadiri KTT ASEAN-Republik of Korea (ROK) 2019 di Korea Selatan, Selasa 26 November 2019.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Walikota Oh meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan pembukaan penerbangan langsung dari Indonesia ke Busan. Sebab, jumlah wisatawan yang datang ke Busan semakin tinggi.

"Setiap tahunnya terjadi kenaikan jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Korea Selatan. Sehingga penerbangan langsung ini sangat kami harapkan untuk memperlancar hubungan ekonomi antara Busan dan Indonesia," kata Walikota Oh, Rabu 27 November 2019.

Busan, lanjut Walikota Oh, juga merupakan sister city Surabaya. Sebagai kota yang dibangun dengan konsep smart city, Walikota Oh juga menawarkan untuk berbagi pengalaman dengan Indonesia yang sedang merencanakan membangun ibu kota baru.

Menanggapi permintaan soal penerbangan langsung, Menko Luhut menyambut baik usulan tersebut. Ia bahkan mengatakan selain penerbangan langsung dari Jakarta, bisa juga ditambah dari kota-kota besar lainnya. "Selain dari Jakarta, kita juga bisa buka penerbangan dari Medan atau Manado," imbuhnya.

Lebih lanjut, Luhut dan Oh juga membahas rencana perluasan investasi pengusaha Busan di Indonesia. Dari pertemuan itu diketahui bahwa pengusaha asal Busan banyak bergerak di industri sepatu dan tekstil. Namun, para pengusaha negeri ginseng itu menginginkan untuk memiliki lokasi pabrik yang berdekatan satu sama lain.

"Kami bisa membantu dengan menyediakan lahan seperti kawasan industri, sehingga Anda sekalian bisa mendapat lokasi yang berdekatan," kata Luhut. Ia pun berjanji untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut dengan Kamar Dagang Korea Selatan untuk membahas permintaan tersebut.

ANTARA

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

5 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

5 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

13 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

23 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

23 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya