Kawasan Aetropolis Yogya Diyakini Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 26 November 2019 19:03 WIB

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK bertamu ke kantor Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan Yogyakarta Jumat 15 November 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X optimistis pembangunan infrastruktur strategis mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di DIY secara signifikan.

Sultan mengacu pada data Bank Indonesia Yogyakarta. Memasuki triwulan III tahun 2019, pertumbuhan ekonomi DIY diperkirakan mencapai 7,3 persen dari sebelumnya hanya 6,4 persen. “Hal ini patut dijaga agar pertumbuhan ekonomi tidak menurun dan tidak menghilangkan lapangan kerja,” ujarnya, Selasa, 26 November 2019.

Lebih jauh Sultan membeberkan saat ini Yogyakarta tengah mencoba mengembangkan kawasan aerotropolis sekitar 1.800 hektare. Kawasan yang disiapkan di Temon Kulonprogo ini menjadi semacam kota bandara yang dipersiapkan menyokong operasional bandara baru di Kulon Progo beroperasi penuh April 2020 mendatang.

Adanya kawasan aetropolis ini untuk menampung kegiatan-kegiatan perekonomian dam komersial seperti pergudangan dan sebagainya namun dikelola layaknya perkotaan yang memiliki fasilitas pendidikan, perumahan, kesehatan, bahkan juga masih ada persawahan.

Selain kawasan aetropolis, Sultan menuturkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tahun depan pihaknya juga merenovasi beberapa bangunan yang ada di Yogyakarta seperti Stasiun Tugu dan pembebasan jalan tol yang dimulai tahun 2020.

Advertising
Advertising

“Komitmen pembangunan jalan tol untuk membawa pertumbuhan ekonomi, bukan untuk mematikan usaha di Yogyakarta, dengan harapan Yogyakarta semakin tumbuh berkembang ditopang usaha mikro kecil menengah yang ada,” kata Sultan.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu, Sultan mengakui membuka seluas luasnya investasi masuk. Sultan mengatakan kepada calon investor yang ingin mengajukan permohonan, apabila sudah mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ketika lokasi dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) sudah ada, maka perizinan langsung bisa diproses.

Untuk syarat administrasi yang lainnya, itu akan diurus oleh Sekretaris Daerah dari masing-masing kabupaten. “Yang terpenting, bagaimana nanti dalam investasi di Yogyakarta itu menguntungkan, kalau rugi juga untuk apa. Apabila ada kesulitan di lapangan, pemerintah siap membantu secara langsung entah itu pembebasan atau problem yang lainnya,” ujar Sultan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Wimboh Santoso di Yogyakarta awal pekan ini mengatakan sebenarnya di DIY banyak sektor-sektor yang menjadi prioritas untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Langkah pertama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi itu, menurut Wimboh, bisa dilakukan dengan menggenjot ekspor atau substitusi impor, dan memperhatikan kembali sektor pariwisata. “Fokus sekarang, UMKM menjadi front line supaya bisa mendorong pertumbuhan korporasi dan mendorong ke bawah menstimulus pertumbuhan mikro,” ujarnya.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

20 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya