Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbincang dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 21 November 2019. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Tak mau ketinggalan dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga resmi menunjuk staf khusus baru. Ia menunjuk delapan staf khusus untuk membantu kerjanya dalam lima tahun mendatang.
Masduki Baidlowi, juru bicara Wakil Presiden RI menuturkan, para staf khusus ini akan memiliki tugas dan fungsi masing-masing. "Ada delapan orang staf khusus. Itu dengan bidang masing-masing yang sesuai dengan nomenklatur yang sesuai dengan peraturan zaman wapres sebelumnya, Pak Jusuf Kalla," kata Masduki di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin 25 November 2019.
Berikut pemabagian bidang tugas delapan staf khusus wakil presiden tersebut.
1. Muhammad Natsir Natsir sebelumnya merupakan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi. Pada penugasan sebagai staf khusus ini, Natsir akan menangani bidang reformasi birokrasi yang didalamnya juga ada penanganan pendidikan.
2. Satya Arinanto Satya merupakan staf khusus bidang hukum. Sebelumnya, Satya juga membantu Jusuf Kalla sebagai staf ahli. Saat ini Satya juga tercatat sebagai guru besar tata negara di Universitas Indonesia.
<!--more-->
3. Sukriansyah S Latief, Sosok Sukriansyah sebelumnya merupakan staf khusus menteri pertanian. Ia juga tercatat sebagai komisaris di Pupuk Indonesia semenjak Juni 2015. Pria yang akrab disebut dengan inisial UQ ini akan menjadi staf khusus terkait investasi.
4. Lukmanul Hakim Saat ini, Lulmanul merupakan Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai staf khusus, Lukmanul akan membantu Wapres Ma'ruf dalam masalah-masalah terkait ekonomi.
5. Imam Aziz Imam disebutkan sebagai alumni UIN Jogjakarta. Ia merupakan aktivis dan LSM, yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat. Dalam jabatannya sebagai staf khusus, Lukman akan diserahi tanggung jawab terkait dengan pemberdayaan masyarakat, penanganan kemiskinan serta isu stunting.
6. Robikin Emhas Pengurus PBNU ini akan menangani masalah komunikasi dan hubungan hubungan antar lembaga.
7. Masykuri Abdillah, guru besar UIN Jakarta
8. Masduki Baidlowi, Staf Khusus sekaligus juru bicara Wakil Presiden RI