Pilih Ahok, Ronde Pertama Bersih-bersih BUMN Ala Erick Thohir
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Senin, 25 November 2019 08:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Tepat menjelang sebulan menjabat pembantu presiden, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir berniat bersih-bersih jajaran pengawas dan manajemen di banyak perusahaan pelat merah. Ronde pertama, Erick mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero.
Berbarengan dengan Ahok, Erick juga menunjuk mantan Komisiner KPK, Chandra Hamah sebagai Komisaris Utama Bank Tabungan Negara atau BTN.
Majalah Tempo edisi 25 November menulis penunjukan Ahok dan Chandra baru tahap awal upaya Erick Thohir untuk membereskan manajemen perusahaan BUMN. Dua sumber Tempo di internal Kementerian BUMN menyatakan, masih akan ada lagi tahap-tahap selanjutnya setelah Ahok dan Chandra diangkat.
Erick sebelumnya telah mengumpulkan sejumlah direktur perusahaan BUMN untuk menyampaikan evaluasinya. Ia menggelar pertemuan di Mandiri Club, Kebayoran Baru, pada 19 November 2019. Di sana, Erick membicarakan banyak hal, termasuk soal lobi-lobi jabatan di perusahaan BUMN.
“Pak Erick menyampaikan, para direktur untuk tidak melobi meminta jabatan. Asalnya bottom line-nya bagus, mereka pasti dipertahankan,” ujarnya pada pekan lalu.
<!--more-->
Setelah dilantik pada 23 Oktober lalu, Erick memang langsungmengkaji program kerja BUMN. Kursi-kursi komisaris, misalnya, yang dianggap belum mencapai target langsung disorot untuk dievaluasi.
Baru-baru ini Erick Thohir menyatakan bakal ada lima BUMN yang dievaluasi secara menyeluruh. Selain Pertamina dan BTN, ia berniat mengevaluasi PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN, Inalum, dan Bank Mandiri.
Sejumlah nama sudah masuk kantong sebagai calon direktur utama maupun komisaris untuk mengisi posisi yang lowong. Untuk Inalum, Erick sudah mencalonkan tiga nama pengganti Budi Gunadi Sadikin. Ia mensyaratkan pada kandidat harus memguasai ilmu keuangan dan pertambangan, lantaran Inalum merupakan holding dari berbagai perusahaan tambang.
Seorang pejabat di Kementerian BUMN mengungkapkan, dua nama yang disetor ke tim penilai akhir adalah Ogi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Layanan Strategis sekaligus penanggung jawab Direktur Utama Inalum. Lalu, Orias Petrus Moedak yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur PT Freeport Indonesia.
Proses pertimbangan untuk pengisian jabatan kosong dan pergantian manajemen di perusahaan BUMN lain masih berjalan. Namun, yang paling sengit ialah penunjukan Direktur Utama PLN. Sumber Tempo menyebut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah disiapkan oleh Erick Thohir untuk mengisi posisi itu.
Tulisan selengkapnya di Majalah Tempo edisi 25 November 2019.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAJALAH TEMPO