Adhi Commuter Properti Genjot Penjualan Rumah Harga Rp 500 Jutaan

Jumat, 22 November 2019 14:16 WIB

Petugas menawarkan properti pada pengunjung dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, 16 November 2019. Pameran ini digelar dalam rangka ulang tahun KPR ke-43. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti menargetkan penjualan 250 unit rumah dengan total nilai transaksi Rp 240 miliar selama ajang pameran perumahan yaitu Indonesia Properti Expo 2019 atau IPEX 2019 yang diselenggarakan pada 16 - 24 November 2019 di Jakarta.

“Dari target tersebut, hingga hari ketiga pameran diselenggarakan sudah closing sekitar 50 unit. Mungkin saat ini angkanya sudah lebih dari itu,” ujar Direktur Pengembangan dan Pemasaran PT Adhi Commuter Properti ACP Indra Syahruzza, Kamis, 21 November 2019.

Indra menjelaskan, selama IPEX 2019, konsumen menunjukkan minat yang cukup tinggi terhadap produk hunian dengan kisaran harga di bawah Rp 500 juta. Proyek-proyek properti ACP cukup diminati pengunjung selama pameran karena menawarkan kemudahan akses transportasi dan mengadopsi konsep transit oriented development (TOD).

Pada IPEX 2019, Indra menyebutkan bahwa proyek-proyek yang dipamerkan antara lain adalah LRT City Bekasi Timur-Eastern Green, LRT City-Gateway Park Jaticempaka, LRT City-Royal Sentul Park, LRT City Jakarta-Urban Signature.

Tak hanya itu, proyek LRT City Bekasi Timur-Green Avenue, Oase Park Apartment, Cisauk Point, MTH 27 Office Suites, The Premiere MTH, dan Hotel GranDhika Iskandryah Jakarta juga ikut dipamerkan.

Advertising
Advertising

“Proyek yang paling diminati ialah Cisauk Point yang berlokasi di Serpong karena memiliki keistimewaan yang terintegrasi dengan stasiun KRL Commuter Line serta antarmoda lainnya,” kata Indra.

Data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini yang dirilis Badan Pusat Statistik atau BPS hanya 5,02 persen secara tahunan bisa jadi sinyal positif bagi para pemburu properti. Capaian masih lebih rendah dibandingkan dengan kuartal kedua tahun ini sebesar 5,05 persen.

Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia Aldi Garibaldi, sebelumnya memperkirakan dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat artinya harga properti tidak akan naik gila-gilaan. “Ini menguntungkan buat pembeli karena kebanyakan pembeli, apalagi yang baru bekerja kan cari harga rumah yang lebih murah,” katanya, Selasa, 5 November 2019.

Sebaliknya, menurut Aldi, pembangunan infrastruktur bakal terpukul dengan perlambatan ekonomi tersebut. Pasalnya, selama ini dibangun menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat.

Dengan melemahnya perekonomian, hal itu akan berdampak pada pelemahan mata uang rupiah sehingga akan meningkatkan biaya konstruksi. “Kalau pengembang sih, pasti tetap bisa jalan terus, kan orang yang butuh punya rumah juga ada terus,” kata Aldi.

BISNIS

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

16 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya