Soal Holding Kekaryaan, DPR Tunggu Penjelasan Erick Thohir

Rabu, 20 November 2019 15:38 WIB

Kartu Identitas Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara telah disiapkan di Kantor BUMN, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR masih menunggu penjelasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, ihwal nasib holding BUMN untuk sektor kekaryaan. Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengatakan, kebijakan holding BUMN akan dibahas dalam agenda rapat kerja mendatang.

"Kami tunggu dari Kementerian BUMN saja. Kami akan rapat nanti sebelum reses," kata Aria Bima saat dihubungi Tempo pada Rabu, 20 November 2019.

Saat ini, Aria memastikan belum memperoleh laporan apa pun soal perkembangan kebijakan holding BUMN ini. Ia menyebut legislatif dan eksekutif masih berfokus merembuk revisi Undang-undang BUMN. "Kami fokus di revisi UU BUMN. Mungkin nanti sambil rapat kerja (akan dibahas)," ucapnya.

Adapun Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, peluang holding perusahaan pelat merah di sektor kekaryaan kecil. Kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu memang akan mengkaji ulang sejumlah kebijakan holding warisan menteri sebelumnya.

"Ada holding yang kecil kemungkinan realisasinya, yaitu holding kekaryaan. Kami akan kaji dan kalau kecil kemungkinannya ya harus cepat diputuskan," ujar Arya di kantor Kementerian BUMN, Rabu pagi.

Arya belum mendetailkan alasan kecil kemungkinan holding kekaryaan ini terealisasi. Sebab, ia menyatakan saat ini kementerian masih melakukan studi-studi lanjutan untuk mendalami efek kebijakan holding BUMN di sektor ini pada masa mendatang.

Kementerian BUMN pada era kepemimpinan Rini Soemarno sebelumnya merencanakan adanya holding beberapa perusahaan infrastruktur. Holding ini bakal membawahi PT Waskita Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Yodya Karya. Rencananya, PT Hutama Karya (Persero) akan menjadi induknya.

Selain holding BUMN karya, Kementerian BUMN pada era pemerintahan sebelumnya juga akan membentuk beberapa holding sektoral. Di antaranya holding migas, holding pertambangan, holding perkebunan, holding semen, Holding Kehutanan, dan holding pupuk. Kementerian juga merencanakan adanya holding pelabuhan, bandara, serta penerbangan.

Tempo telah mencoba menghubungi Corporate Secretary PT Hutama Karya Muhammad Fauza terkait kelanjutan holding BUMN ini. Namun, Fauza belum menyampaikan penjelasannya.


Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

16 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

4 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

5 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

5 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

5 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya