Swasta Ragu Garap Proyek Infrastruktur, Kadin: Ngeri-ngeri Sedap

Kamis, 14 November 2019 13:44 WIB

Underpass Mayjen Sungkono menjadi salah satu penambahan infrastruktur untuk memperlancar arus logistik. (Foto: Doc. Pemkot Surabaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia buka-bukaan mengenai alasan swasta ragu-ragu menanamkan duitnya untuk berinvestasi di bidang infrastruktur seperti jalan tol.

Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kadin Indonesia Dandung Sri Harninto mengatakan keragu-raguan itu disebabkan kerap bedanya rencana bisnis yang ditawarkan dengan realisasi di lapangan.

"Jadi ngeri-ngeri sedap karena rencana dengan realitasnya sangat berbeda," ujar Dandung di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. Ia mengatakan pengusaha lebih memilih untuk menanam modal ke pembangunan yang lebih cepat untungnya seperti rumah sakit dan lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kadin, Dandung menyoroti dua ruas jalan tol yang tidak sesuai dengan rencana bisnis. Misalnya saja jalan tol Palembang - Indralaya yang telah beroperasi sejak 12 Oktober 2017.

Dari data tersebut, tampak volume lalu lintas pada tahun 2018 hanya 2.367 kendaraan golongan I per hari dari target 18,662 kendaraan. Belum lagi capaian pada golongan II yang hanya 339 kendaraan per hari, golongan III sebanyak 68 kendaraan per hari, golongan IV sebanyak 7 kendaraan per hari, dan golongan V sebanyak 7 kendaraan per hari.

Advertising
Advertising

Target juga tidak tercapai pada ruas jalan tol Kanci - Pejagan yang beroperasi sejak 26 Januari 2010. Tercatat volume lalu litas di ruas tersebut pada tahun 2014 hanya 15.800 kendaraan golongan I per hari, dari target 17.816 kendaraan per hari. Adapun pada golongan II tercatat 2.567 kendaraan per hari dari target 9.022 kendaraan per hari. Belum lagi golongan III hanya 657 kendaraan per hari, golongan IV 114 kendaraan per hari dan golongan V 133 kendaraan per hari.

Dengan fakta tersebut, Dandung menegaskan keragu-raguan swasta untuk berinvestasi di infrastruktur. "Swasta gonjang ganjing juga, sebenarnya menarik enggak sih investasi di infrastruktur?"

Di sisi lain, Dandung meminta pemerintah berpihak kepada pengusaha dalam negeri untuk mendorong mereka masuk ke pembangunan. Sebabnya, ia mengatakan para pemain swasta lokal sejatinya tidak banyak yang memiliki kapasitas untuk bersaing secara kapital dengan pemain-pemain asing.

"Jadi bagaimana swasta itu punya kapasitas uang terlebih dahulu, baru diajak masuk membangun infrastruktur," ujar dia. Dengan demikian pemain infrastruktur bisa bervariasi. "Tidak itu-itu saja yang kapitalnya kuat.

Saat ini, pemerintah memang tengah getol untuk menggandeng swasta dalam membangun infrastruktur. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur 2020-2024 mencapai Rp 2.058 triliun.

Dari jumlah tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hanya memenuhi Rp 623 triliun. Sehingga, ada kesenjangan pembiayaan sekitar Rp 1.435 triliun untuk mencapai visum PUPR 2024.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

15 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

19 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

1 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

3 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

3 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

7 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

8 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya