Perbankan Diminta Turunkan Suku Bunga Kredit Konstruksi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 14 November 2019 08:58 WIB

Pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek di KM 13, Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 22 September 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha di bidang konstruksi dan infrastruktur meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit di sektor itu. Sebab, suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini juga terus berkurang.

Kalangan operator jalan tol mengaku hingga saat ini penurunan bunga acuan belum berdampak terhadap penurunan bunga kredit untuk mereka. Sekretaris Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Krist Ade Sudiyono mengatakan bahwa penurunan bunga acuan oleh Bank Indonesia hanya akan berimbas pada penurunan biaya penghimpunan dana. Perbankan, lanjut Krist tetap mematok margin yang dinilai tinggi.

"Yang kami minta adalah besaran margin juga diturunkan dari rata-rata saat ini 4 persen. Kalau bisa maksimal 2 persen," ujar Krist kepada Bisnis, Rabu 13 November 2019.

Krist menjelaskan bahwa hingga saat ini mitigasi risiko perbankan cenderung konservatif dan tidak memberi insentif untuk pertumbuhan industri jalan tol. Hal ini tercermin dari tingkat margin yang dinilai cukup tinggi, padahal profil arus kas operator jalan tol yang stabil bisa menjadi jaminan kemampuan debitur dalam membayar angsuran.

Berdasarkan laporan keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk., per Maret 2019, rentang suku bunga pinjaman perbankan untuk perusahaan jalan tol berkisar 7,95 persen sampai dengan 11 persen. Sejumlah kreditur menerapkan skema rata-rata bunga deposito ditambah margin 4 persen sampai dengan 5 persen.

Advertising
Advertising

Adapun Direktur PT Brantas Abipraya (Persero) Bambang E. Marsono mengatakan, sebenarnya negosiasi penyesuaian suku bunga kredit dengan perbankan dilakukan setiap tahun. Penyesuaian bunga dilakukan bila ada perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Kalau BI Rate [BI 7-Day Repo Rate] naik ya, mereka [perbankan] minta naik. Biasanya kalau [penyesuaian bunga] naik cepat, tapi kalau turun itu agak susah," ujar dia.

Menurut Bambang, rata-rata bunga pinjaman yang diperoleh Brantas Abipraya dari kreditur di bawah 10 persen. Suku bunga kredut tersebut, lanjut Bambang, mencerminkan tingkat kepercayaan bank yang tinggi terhadap perseroan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengimbau kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Imbauan itu disampaikan Presiden dalam pembukaan pameran Indonesia Banking Expo pada 6 November 2019.

Dalam 11 bulan terakhir, Bank Indonesia telah melakukan empat kali penyesuaian suku bunga acuan. Secara keseluruhan, BI 7-Day Repo Rate telah turun 100 basis poin ke level 5 persen.

BISNIS

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

6 jam lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

12 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

14 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

2 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya