Jokowi - Ma'ruf Bakal Pimpin Langsung Komite Keuangan Syariah

Rabu, 13 November 2019 17:39 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin (kanan) saat halalbihalal di Istana Negara, Jakarta, Rabu 5 Juni 2019. Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla menggelar halalbihalal Idufitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Istana Negara yang terbuka bagi masyarakat umum maupun pejabat negara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan wakilnya Ma'ruf Amin bakal memimpin langsung Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Komite tersebut rencananya adalah revisi dari Komite Nasional Keuangan Syariah yang terbentuk beberapa tahun lalu.

"Presiden bersama saya akan memimpin langsung upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Ma'ruf Amin saat membuka acara Indonesia Sharia Economic Festival di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

Struktur kelembagaan itu nantinya akan diatur dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2016 soal Komite Nasional Keuangan Syariah. Beberapa hal yang diubah melalui revisi Peraturan Presiden antara lain perubahan lingkup.

Lingkup tersebut akan diperluas dari keuangan syariah menjadi ekonomi syariah. Dengan demikian, Ma'ruf mengatakan KNKS akan direvisi menjadi Komisi Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Di samping itu, Ma'ruf mengatakan akan ada perubahan struktur kelembagaan dari KNKS, antara lain dengan menetapkan Presiden Joko Widodo sebagai ketua dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai ketua harian. "Serta perubahan-perubahan lain yang diperlukan."

Dengan penguatan itu, ia berharap pengembangan kelembagaan ekonomi syariah bisa mempercepat dan memperluas sektor perekonomian syariah guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Meski sudah memiliki rencana tersebut, Ma'ruf belum menjelaskan kapan revisi beleid bakal dilakukan.

"Dalam waktu yang tepat (revisi) Perpresnya. Supaya nanti kegiatannya, aksinya bisa segera dilakukan," tutur Ketua Majelis Ulama Indonesia non-aktif itu. Nantinya kelembagaan anyar itu akan didukung divisi-divisi yang menyangkut industri halal, industri syariah, dan pembiayaan sosial alias social fund.

Di lokasi yang sama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan rencana Jokowi dan Ma'ruf memimpin langsung Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah adalah bentuk komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor tersebut.

Sebab, presiden akan memimpin langsung pengembangan ekonomi syariah. "Dan Wapres sebagai Ketua Pelaksana Harian sehari-hari akan mengoordinasikan seluruh program dan strategi pengembangan sektor tersebut," tutur Perry.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

8 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

9 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

11 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya