Tekan NPL, Pemerintah Gandeng Bank Asing Salurkan KUR ke TKI

Selasa, 12 November 2019 16:52 WIB

Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Negeri Sabah dipulangkan pemerintah Malaysia diangkut menggunakan mobil truk dengan pengawalan petugas satpol PP menuju tempat penampungan di rusun Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 1 April 2016 malam. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah mempertimbangkan menggandeng badan usaha di negara lain untuk menekan rasio kredit macet Kredit Usaha Rakyat atau KUR yang dicatatkan oleh sejumlah Tenaga Kerja Indonesia.

"Misalnya dengan Standard Chartered, dia kan punya cabang di Hong Kong. Ini belum baku ya, nanti perjanjian kerja sama Kemenaker dengan Standard Chartered,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir, Selasa, 12 November 2019.

Hal ini didasari pada data naiknya nilai NPL KUR di luar negeri. Salah satunya karena TKI tidak memiliki akses perbankan di sana. Oleh karena itu, kata Iskandar, pemerintah mempertimbangkan menerapkan government to business dengan menggandeng badan usaha di negara lain tersebut.

Iskandar menjelaskan, skema government to business dapat mengurangi risiko kemungkinan terjadinya disalahgunakan karena para pebisnis tidak akan berani bermacam-macam dengan pemerintah. “Fee-nya dari collection fee yang sudah kita kasih, dia 3-4 persen dari suku bunga KUR itu," ucapnya.

Dengan begitu, suku bunga subsidi untuk TKI sebesar 14 persen, jadi 3,5 persen itu adalah collection fee. "KUR mikro kan 10,5 persen subsidinya, KUR TKI itu 14 persen,” kata Iskandar.

Advertising
Advertising

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah membenarkan sebagian TKI tidak memiliki akses perbankan di luar negeri sebagai penyebab NPL KUR membengkak. “Ya tadi ada beberapa di antaranya memang para pekerja kita tidak memiliki akses perbankan,” katanya.

Usul Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada pemerintah agar bisa bekerja sama dengan berbagai perbankan di negara penempatan para TKI diharapkan bisa mendorong para TKI mampu mencicil pembayaran KUR. “Nanti kita kerja sama dengan perbankan di negara setempat sehingga mempermudah mereka untuk mengangsur. Itu problem-nya, memang di situ,” kata Ida.

Pemerintah, kata Ida, juga akan memperluas akses penyaluran KUR melalui kerja sama dengan perbankan milik negara penempatan TKI seperti Jepang, Jerman, dan beberapa negara lain yang akan dilakukan pada 2020 mendatang. “Kita harapkan bentuknya adalah government to government jadi jaminan perlindungan bisa didapatkan dan kemudian kita berusaha untuk mendapatkan kerja sama dengan bank-bank tersebut,” katanya.

Selama ini, menurut Ida, para TKI menggunakan pembiayaan KUR sebagai modal untuk bekerja ke luar negeri. Dengan keputusan pemerintah menurunkan bunga KUR menjadi 6 persen, diharapkan dapat semakin banyak penempatan tenaga kerja di luar negeri. “Untuk penempatan mereka di luar negeri kan butuh biaya nah itu mereka mendapatkan pembiayaan itu dari KUR,” ujarnya.

Pemerintah telah resmi menurunkan kembali suku bunga KUR dari 7 persen menjadi 6 persen per tahun yang akan mulai dilakukan pada 1 Januari 2020. “Telah disepakati bahwa KUR ke depan adalah KUR yang pro rakyat karena per 1 Januari 2020 kita setuju untuk diturunkan dari 7 persen menjadi 6 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Berdasar catatan Kemenko Perekonomian, penyaluran KUR sejak Agustus 2015 hingga 31 Agustus 2019 mencapai Rp 435,4 triliun dan telah diterima oleh 17,5 juta debitor serta rasio kredit macet atau NPL-nya yaitu 1,31 persen.

ANTARA

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

6 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

14 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

51 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

57 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Bloomberg Ramal Pilpres Dua Putaran, Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen

7 Februari 2024

Ekonom Bloomberg Ramal Pilpres Dua Putaran, Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen

Ekonom Bloomberg mengatakan kehadiran pemerintahan baru akan mempengaruhi aspek ekonomi ke depan.

Baca Selengkapnya