11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional

Selasa, 12 November 2019 15:59 WIB

Pembeli memilih barang belanjaan di Giant Ekspres Mampang Prapatan, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2019.Toko ritel Giant Ekspress menggelar diskon penutupan gerai di sejumlah tokonya hingga 28 Juli 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.

Usulan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aprindo Roy Nicolas Mandey saat membuka Musyawarah Nasional ke-VII Aprindo di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa 12 November 2019 di depan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Menurut Roy, pihaknya mengusulkan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional lantaran tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Aprindo.

"Harapan dan permintaan kami Pak bahwa kami kemarin 11 November 2019, baru 25 tahun (kami) berdiri di Indonesia. Tanggal 11 November Aprindo berjalan 25 tahun. Oleh karena itu, kami mengajukan setiap tanggal 11 November (diperingati) menjadi Hari Ritel Nasional,” kata dia.

Roy menilai Hari Ritel Nasional sudah seharusnya diperingati bersamaan dengan hari kelahiran Aprindo. Alasannya, Aprindo bersama dengan lebih dari 400 anggotanya selama ini merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional.

"Ritel selama ini telah memberikan kontribusi aktif, riil, penyerapan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga membuka investasi,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun terkait dengan pertumbuhan industri ritel modern di Tanah Air, Roy tak menampik bahwa saat ini masih belum sesuai harapan. Akan tetapi, pihaknya optimistis pertumbuhan tersebut akan terus meningkat seiring dengan kondisi perekonomian dunia yang diharapkan akan kembali membaik.

Roy menyebut pertumbuhan industri ritel modern di Tanah Air yang saat ini berada di kisaran 7-9 persen masih belum ideal. Menurutnya, pertumbuhan yang ideal bagi industri ritel modern adalah pertumbuhan yang mencapai 300-400 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini berada di angka 5,02 persen.

Namun, Roy menegaskan pertumbuhan industri ritel modern di Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan industri serupa di negara lain yang negatif alias minus. Hal tersebut terlihat dari kontribusi industri ritel modern terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 10,41 persen dengan nilai Rp1.544 triliun dan tingkat pertumbuhan konsumsi selama 5 tahun terakhir berada di angka 5 -7 persen.

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

11 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

17 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

25 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

44 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya

Ini Kata Indomaret Soal Beras Langka di Retail Modern

18 Februari 2024

Ini Kata Indomaret Soal Beras Langka di Retail Modern

Ketua Aprindo, Roy N. Mandey, membenarkan para peretail mulai kesulitan mendapatkan pasokan beras tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kelangkaan Beras Disebabkan Distribusi Terganggu

14 Februari 2024

Jokowi Sebut Kelangkaan Beras Disebabkan Distribusi Terganggu

Presiden Jokowi Sudah memerintahkan Badan Pangan (Bapanas) Nasional untuk mendistribusikan stok beras Bulog ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

13 Februari 2024

Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menepis kabar bahwa beras bansos membuat beras SPHP menjadi langka di pasaran.

Baca Selengkapnya

Beras Langka, Premium hingga Masalah Isi Ulang Stok

13 Februari 2024

Beras Langka, Premium hingga Masalah Isi Ulang Stok

Beras premium berbagai merek langka di sejumlah minimarket di wilayah DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

12 Februari 2024

Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

Pengusaha ritel menolak permintaan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, untuk menurunkan margin atau selisih keuntungan dari penjualan beras.

Baca Selengkapnya