Ratas Neraca Perdagangan, Jokowi Minta Impor BBM Terus Ditekan

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 November 2019 16:21 WIB

Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memanggil para menterinya dan menggelar rapat terbatas terkait penguatan neraca perdagangan, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 11 November 2019. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk berfokus pada langkah-langkah terobosan untuk mengurangi angka impor.

Jokowi memberi penekanan pada pengurangan angka impor BBM, yang saat ini menjadi penyumbang defisit terbesar. "Oleh sebab itu, pembangunan kilang harus menjadi prioritas dan lifting produksi minyak di dalam negeri juga harus kita tingkatkan," kata Jokowi dalam sambutan rapatnya.

Jokowi juga meminta agar pengolahan energi baru terbarukan (EBT), seperti program biosolar B20 segera ditingkatkan ke B30, bahkan B100. Ia meyakini, program ini akan dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap impor BBM, yang dilakukan oleh industri.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa substitusi impor juga harus terus dibuka lebar. Dengan demikian, barang-barang substitusi impor itu bisa mengganti produk-produk impor yang selama ini dilakukan pemerintah.

"Termasuk pengembangan industri pengolahan yang selama ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga memastikan bahwa produk-produk yang dibutuhkan di dalam negeri dan yang diekspor bisa diproduksi di dalam negeri," kata Jokowi.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu, nilai neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 0,16 miliar atau US$ 160,5 juta. Defisit ini terjadi karena defisit perdagangan di sektor minyak dan gas (migas).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sepanjang September, neraca migas tercatat defisit sebesar US$ 761,8 juta. Sedangkan sektor non migas masih mengalami surplus sebesar US$ 601,3 juta.

Dalam ratas itu, Jokowi juga meminta agar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek-proyek pemerintah terus diperhatikan setiap kementerian/lembaga. Ia pun meminta TKDN dioptimalkan, agar dapat ikut menekan defisit nearaca perdagangan Indonesia.

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

10 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

17 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya