Pefindo: Kunci Mengatasi Kredit Macet, Evaluasi Risiko

Senin, 11 November 2019 12:55 WIB

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menilai evaluasi risiko kredit yang cermat dan berkesinambungan merupakan kunci bagi lembaga keuangan untuk mengendalikan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

"Selain itu, dengan evaluasi risiko kredit tersebut juga menggali potensi pertumbuhan kredit yang berkualitas bagi lembaga keuangan," ujar Yohanes Arts Abimanyu disela-sela acara peluncuran produk anyar Pefindo Biro Kredit yang diberi label ldBenchmarking di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

Yohanes menuturkan pengukuran kinerja dan pemantauan kualitas portofolio kredit kini semakin mudah dilakukan. Pihaknya menyediakan solusi bagi lembaga keuangan untuk mengukur kinerja portofolio kreditnya dibandingkan dengan industri, termasuk pemantauan profil risiko portofolio kredit yang dikelola.

Tidak hanya itu, kata Yohanes, solusi Pefindo mampu menampilkan informasi terkini statistik industri kredit secara umum. Informasi ini dapat dimanfaatkan dalam penentuan strategi usaha guna memenangkan persaingan.

Informasi yang disajikan layanan IdBenchmarking tergolong lengkap, mulai dari statistik industri perkreditan nasional, pengukuran kinerja portofolio kredit Iembaga keuangan, hingga tingkat risiko kredit dan pergerakannya.

Lebih jauh, Abimanyu menambahkan bahwa kehadiran Iayanan tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan Iembaga keuangan untuk mengukur kinerja portofolio kreditnya secara cermat guna pengambilan keputusan yang tepat.

"Sebagai penyedia laporan informasi perkreditan, kami mendorong terciptanya penumbuhan ekonomi yang stabil dan berkesinambungan melalui manajemen risiko kredit terukur guna menjaga kualitas kredit dan mengendalikan NPL," kata Abimanyu.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

9 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

10 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya