Harbolnas di Cina, Alibaba Raup USD 18,32 Miliar dalam 2 Jam

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 November 2019 12:33 WIB

Seorang staf membawa barang menjelang Single Day 11.11 atau Hari Belanja Online di gudang logistik Alibaba di kota Shenyang, provinsi Liaoning, Cina, 10 November 2019. Beragam produk mendominasi penjualan barang ekspor pada Single Day 11.11. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya di Indonesia, Cina rupanya juga menggelar Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Dalam Harbolnas di Cina ini, Festival Belanja Alibaba 11.11 mampu meraup transaksi sebesar US$18,32 miliar dalam 2 jam pertama.

Harbolnas Cina merupakan festival belanja nonstop 24 jam yang terbesar di dunia. Dalam ajang ini, Alibaba berhasil meraup total gross merchandize volume (GMV) dari transaksi yang dibayarkan mengunakan Alipay.

Berdasarkan keterangan resmi Alibaba Group yang diterima Bisnis.com, Senin 11 November 2019, merek wafer asal Tango juga ikut ambil bagian dalam Harbolnas di Cina. Tango menjadi salah satu brand internasional yang dipromosikan dalam acara gala ini.

Dalam waktu 1 menit 8 detik sejak Harbolnas 11.11 dimulai, total GMV dari transaksi yang dibayarkan dengan Alipay mencapai US$1 miliar. Sementara dalam satu jam pertama, GMV dari transaksi yang dibayarkan dengan Alipay mencapai US$12 miliar.

Secara keseluruhan, pencapaian GMV tersebut telah melampaui catatan GMV pada Harbolnas 11.11. pada 2015 dengan total RMB 91,2 miliar. Hasil penjualan pada Harbolnas 2016 yang mencapai total RMB 120,7 miliar juga terlampaui.

Advertising
Advertising

Pada momentum puncak, total pesanan pada festival belanja Harbolnas 11.11 mencapai 544.000 pesanan per detik. Angka ini 1.360 kali lipat lebih banyak dari jumlah pesanan pada festival belanja 11.11 yang pertama kali diadakan pada 2009.

Pada satu jam pertama sejak Harbolnas 11.11 dimulai, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Jerman menjadi negara dengan jumlah penjualan tertinggi ke Tiongkok.

Selama Harbolnas Cina, kategori teratas produk impor yang dibeli konsumen adalah suplemen makanan untuk kesehatan, masker wajah, susu bayi dan balita, make up, dan popok bayi. Produk-produk ini menduduki daftar terdepan dalam festival belanja tahunan tersebut.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya