Survei OJK: Literasi Keuangan 2019 Meningkat, Tembus 76,19 Persen

Jumat, 8 November 2019 10:27 WIB

Keluarga berkostum superhero mengunjungi kantor Otoritas Jasa Keuangan untuk berkonsultasi kepada karyawan OJK, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 24 Oktober 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap Dewan Perwakilan Rakyat untuk segera merancang Undang-undang perlindungan data pribadi yang sudah tersusun pada tahun depan guna melindungi nasabah dengan semakin meningkatnya penetrasi pinjaman online. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK baru saja merampungkan kegiatan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) yang ketiga pada 2019. Dari survei tersebut, OJK mencatat bahwa indeks inklusi keuangan menembus angka 76,19 persen, atau naik 8,39 persen dari sebelumnya 67,8 persen pada 2016.

Selain inklusi keuangan, hasil survei OJK juga mencatat bahwa indeks literasi keuangan juga ikut meningkat. Menurut hasil survei, indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen atau naik 8,33 persen dari posisi tahun 2016 yang mencapai 29,7 persen.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan survei tersebut menunjukkan selama 3 tahun terakhir, terjadi peningkatan literasi atau pemahaman keuangan di masyarakat. Serta peningkatan akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan atau inklusi keuangan.

"Peningkatan itu merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat,” kata Tirta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 7 November 2019.

Menurut Tirta, indeks literasi dan inklusi keuangan tersebut telah mencapai target yang diharapkan pemerintah sebesar 75 persen pada 2019. Hal ini sesuai dengan target yang telah dicanangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Advertising
Advertising

Adapun, survei ini melibatkan 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota/ kabupaten dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan/perdesaan. Sama seperti suvei 2016, SNLIK 2019 juga menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama.

Yakni, indeks literasi keuangan yang terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku. Sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage).

Sementara itu, jika didedah berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41 persen dan inklusi keuangan sebesar 83,60 persen. Sedangkan indeks literasi dan inklusi keuangan perdesaan adalah 34,53 persen dan 68,49 persen.

Suvei OJK juga mengungkap bahwa berdasarkan gender indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94 persen dan 77,24 persen. Angka itu, relatif lebih rendah jika dibanding perempuan yang mencapai sebesar 36,13 persen dan 75,15 persen.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

15 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

5 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

6 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya