Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Melambat pada September

Senin, 4 November 2019 19:37 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bermain dengan siswa disela-sela Kemenkeu Mengajar di SDN Kenari 1 Jakarta, Senin, 4 November 2019. Kegiatan tersebut sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian jajaran Kemenkeu terhadap generasi muda dan bangsa Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerimaan pajak sampai sepanjang tahun sampai September 2019 mengalami perlambatan. Perlambatan terjadi pada hampir seluruh sektor perekonomian, sejalan dengan pelemahan ekonomi global.

"Kami lihat indikator ekonomi Indonesia, penerimaan pajak dari berbagai sektor mengalami pelemahan (dampak) dari pelemahan ekonomi global. Misalnya, sektor manufaktur yang mengalami pendapatan turun sehingga pajak menurun," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin 4 November 2019.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengelar acara rapat kerja bersama antara Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin 4 November 2019. Rapat tersebut digelar untuk membahas soal evaluasi kerja 2019 dan rencana kerja 2020.

Data milik Kementerian Keuangan mengungkap pertambangan menjadi sektor usaha yang paling dalam alami kontraksi. Sampai akhir September 2019 penerimaan sektor ini baru mencapai Rp 43,2 triliun. Angka ini, tumbuh negatif 20,6 persen dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2018 yang mampu tumbuh 69,9 persen.

Kemudian, di sektor industri pengolahan atau manufaktur hingga akhir September 2019 mampu mencatatkan penerimaan sebesar Rp 245,6 triliun. Menurut data itu, kinerja sektor ini tercatat tumbuh negatif 3,2 persen.Padahal pada periode yang sama 2018, sektor ini tumbuh 11,7 persen.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, data juga menunjukkan bahwa realisasi penerimaan sektor perdagangan sampai akhir September tercatat sebesar Rp 176, 2 triliun. Jumlah ini memiliki porsi 21 persen dari total penerimaan pajak. Sektor usaha ini hanya tumbuh 2,8 persen, jauh lebih rendah dari periode 2018 yang bisa tumbuh hingga 25,8 persen.

Kemudian, penerimaan dari sektor jasa keuangan dan asuransi mencapai Rp120, 6 triliun atau menyumbang 14,4 persen dari total penerimaan pajak. Sektor ini hingga akhir September 2019 masih tumbuh 4,9 persen, meskipun lebih rendah dari periode September 2018 yang tumbuh 9,5 persen.

Adapun sektor transportasi dan pergudangan menjadi satu-satunya sektor usaha yang masih mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir September 2019 mampu menyumbang pajak Rp 36, 3 triliun atau tumbuh 18,9 persen secara tahunan. Realisasi pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan ini lebih tinggi dari September 2018 yang mencapai 12,6 persen.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

20 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya