Raja NTT Gugat Lahan Bendungan Temef Senilai Rp 312 Miliar

Reporter

John Seo kupang

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 November 2019 10:51 WIB

Pekerja mengerjakan pintu air saluran irigasi di Bendung Baliase, Baliase, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis 10 Januari 2019. Bendung Baliase merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung sektor pertanian di Sulawesi Selatan yang mampu mengairi 22 ribu hektar sawah dengan total biaya pembangunannya mencapai Rp 1,3 triliun dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun ini. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang
TEMPO.CO, Kupang - Fransiskus Mella, salah satu vetor atau raja di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menggugat lahan yang digunakan untuk membangun Bendungan Temef. Ia menuntut ganti rugi senilai Rp 312,3 miliar untuk lahan seluas 312,3 hektare yang diklaim miliknya itu.
"Sudah ada gugatan ke berbagai pihak, termasuk Gubernur NTT," kata Kepala Biro Hukum NTT, Alex Lumba kepada Tempo, Senin, 4 November 2019.
Bendungan Temef, merupakan salah satu dari tujuh proyek infrastruktur berupa bendungan yang dibangun di NTT oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di periode I pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Enam lainnya yakni Bendungan Raknamo, Napunggete, Rotiklot, Manikin, Nagekeo dan Kolhua.
Kepala Biro Hukum NTT menilai gugatan yang diajukan Fransiskus tidak kuat, karena pemerintah telah memberikan ganti rugi atas pembebasan lahan pembangunan Bendungan Temef itu. "Dia klaim itu lahannya. Padahal, masyarakat setempat tak mengenal dia," ujar Alex Lumba.
Pihaknya juga telah coba melakukan mediasi dengan Fransiskus, namun gagal. Sehingga proses selanjutnya melalui persidangan di Pengadilan Negeri So'e. "Mediasi gagal, sehingga sidang dilanjutkan," kata Alex.
Sementara itu, konsultan pengawas Bendungan Temef, Sudadi mengatakan hingga saat ini progres fisik pembangunan Bendungan Temef telah mencapai 35 persen. "Progres saat ini telah mencapai target," katanya.
Dia mengakui ada kendala di lapangan, seperti longsor dari tebing bukit, serta musim hujan yang menyebabkan banjir. Namun dia mengaku telah siap menghadapi musim hujan tahun ini.
"Antisipasi banjir, kami sudah siap. Stok material sudah cukup banyak dan aman. Tempat-tempat produksi sudah di tempat aman," kata Sudadi.
Pantauan wartawan, proyek infrastruktur Bendungan Temef ini menggunakan bahan peledak (Dinamit) untuk meledakkan lereng bukit. Kemudian, serpihan tanah yang timbul dari ledakan itu diambil, untuk ditimbun di areal bendungan. "Baru 10 kali kami lakukan ledakan, sehingga baru dapat seribu kubik," Sudadi menjelaskan.
Menurut Sudadi, untuk pembangunan Bendungan Temef dibutuhkan tanah sebanyak 1,3 juta kubik. "Sehingga masih butuh banyak dinamit untuk ledakan tebing Temef."
YOHANES SEO

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

55 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

3 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

4 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya