Soal Mafia Beras BPNT, Buwas Sebut Ada Temuan Baru

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 1 November 2019 18:12 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melepas 20 truk untuk operasi pasar wilayah DKI Jakarta dari Kantor Pusat Perum Bulog, Senin, 23 September 2019. TEMPO/Eko Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan, penanganan mafia penyaluran beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masih berlanjut. Dia mengungkapkan, saat ini ada temuan terbaru terkait kasus tersebut, namun dirinya belum bisa bercerita lebih jauh.

Budi Waseso enggan mengungkapkan temuan baru itu karena menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kepolisian RI. "Saya kira ada, karena informasi kemarin ada temuan-temuan baru dari Satgas. Karena saya hanya melaporkan dan bukti awal yang pertama, dan pembuktian semuanya akan diberikan kepada Satgas," kata Buwas di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.

Dia mengungkapkan, saat ini anggota Satgas Pangan telah menyebar ke seluruh daerah yang terindikasi ada mafia BPNT untuk memeriksa temuan-temuan mereka. Buwas menuturkan, dirinya tidak boleh terlibat lagi dan harus percaya dengan Kepolisian.

"Karena saya enggak boleh ikut campur lagi, kita harus percaya dengan Polisi, masa pensiunan Polisi tidak percaya dengan Polisi," ucapnya.

Buwas menjelaskan, selama ini dirinya hanya menjalankan tugas dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Presiden, dalam penyaluran BPNT itu berasnya dari Bulog. "Itu yang saya pegang," tambahnya.

Advertising
Advertising

Adapun keputusan Menteri Sosial yang terdahulu dinilainya telah mengakibatkan kesalahan fatal dalam penyaluran BPNT. Akibatnya, banyak oknum yang menerima uang panas dari pelaksanaan program tersebut.

"Karena di lapangan banyak kepentingan-kepentingan, karena di sana banyak oknum-oknum dari Kepala Dinas yang tidak ikhlas. ada yang ngomong Bulog pengemis lah, ayam sayur lah, dan sekarang sudah ditangani oleh Kepolisian," ucap Buwas

Buwas mengaku tidak ingin hanya bermulut besar saja, namun dirinya ingin membuktikan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Karena penyaluran BPNT ini menyangkut kepentingan banyak orang."Saya tidak hanya ngomong saya harus berusaha bagaiman untuk menghilangkan ini," ujar dia.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya