TEMPO Interaktif, Jakarta:Dana talangan tak akan habis, karena Pemda menjual kembali gabah yang dibelinya dari petani. Departemen Pertanian telah menyiapkan dana talangan sebesar Rp 160 Milyar untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah sangat musim panen tiba. Dana ini akan diberikan kepada pemerintah daerah sentra gabah, kata Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Memet Gunawan di Departemen keuangan Jakarta, Selasa (6/5) Dana talangan tersebut, kata Memet, akan digunakan oleh setiap pemerintah daerah untuk membeli harga gabah dari petani. Hal ini ditujukan agar harga gabah yang diperoleh petani tetap tinggi. Beberapa pemerintah daerah, kata Memet, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah berhasil menerapkan program ini tahun lalu. Menurut Memet, dana talangan tersebut baru diujicobakan tahun lalu dan diformalkan anggarannya tahun ini di Departemen Pertanian. Mungkin berikutnya dana ini akan bertambah, katanya. Jawa Tengah dan Jawa Timur berhasil mengembalikan dana talangan ke pemerintah setelah menjual beras ke pegawai negeri atau ke TNI dan Polri. Program ini dicanangkan selain program pembelian gabah yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Memet menjelaskan dana talangan ini tidak akan habis karena pemerintah daerah menjual kembali gabah yang sudah diubah menjadi beras ke pihak lain diluar petani. Sehingga dana itu akan terus bergulir, katanya. Menurut Memet, dana talangan ini disiapkan karena tidak semua produk yang ada dipasar yang berasal dari petani tidak bisa dibeli oleh Bulog. Sehingga dana yang diambil dari anggaran dekonsentrasi ini dikhusukan untuk membeli gabah saat musim panen. Rencananya program ini akan terus bergulir terus. (Bagja Hidayat TNR)