Sri Mulyani: Kenaikan Cukai Rokok Tak Pengaruhi Laju Inflasi

Selasa, 29 Oktober 2019 18:33 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan dalam acara penyambutan Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta -Kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau CHT pada awal 2020 diyakini tidak akan mempengaruhi laju inflasi. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui seusai acara Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 29 Oktober 2019.

Menurut Sri Mulyani, kenaikan CHT merupakan salah satu dari sekian banyak komponen penghitungan inflasi. Pihaknya akan terus melakukan monitor terhadap seluruh indikator-indikator itu, termasuk konsumsi rokok.

Kendati demikian, dirinya optimistis kenaikan CHT tidak akan berdampak terhadap laju inflasi pada 2020. Target inflasi Indonesia dalam APBN 2020 yang telah disahkan berada pada angka 3,1% +\- 1%. "Perkiraan kami dari seluruh unsur penghitungan, [inflasi] akan terjaga hingga akhir tahun," katanya.

Hal sebaliknya diungkapkan oleh ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Ia mengatakan sebenarnya keputusan pemerintah menaikkan CHT sudah tepat untuk mengurangi konsumsi rokok.

Namun, menurutnya, kenaikan CHT justru dapat mempengaruhi laju inflasi. Pasalnya, pola konsumsi rokok masyarakat Indonesia relatif inelastis. "Artinya ketika harga rokok naik, pola konsumsi masyarakat akan mengikuti kenaikan harga tersebut. Tidak mengurangi konsumsi secara signifikan," kata Yusuf.

Advertising
Advertising

Pola konsumsi yang inelastis juga ditambah minimnya bantalan yang disediakan masyarakat untuk menjaga daya beli masyarakat. Hal tersebut terlihat dari alokasi subsidi listrik dan solar yang akan dipotong pada 2020.

Ia melanjutkan, bila kenaikan CHT tidak ditambah dengan pemberian bantalan untuk menjaga daya beli, keputusan ini dapat berbalik merugikan perekonomian Indonesia. Kenaikan harga barang lain akan terjadi yang juga mendorong inflasi melebihi target yang dicanangkan.

"Ini yang perlu diwaspadai pemerintah karena rokok merupakan salah satu komponen terbesar dalam penghitungan inflasi. Rokok juga merupakan konsumsi rakyat miskin yang terbesar kedua setelah beras," katanya.

Kenaikan CHT merupakan imbas diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.152/ PMK.04/2019 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau atau CHT. Dengan terbitnya PMK tersebut, kenaikan tarif rata-rata sebesar 23% dan harga jual eceran (HJE) sebesar 35% resmi berlaku pada awal tahun depan.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

12 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

18 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

23 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya