Bank Mandiri Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Jadi 9 Persen

Senin, 28 Oktober 2019 06:39 WIB

Salurkan Pembiayaan Kredit Mikro Produktif, Mandiri Rangkul Tekfin Agrikultur.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk memangkas target pertumbuhan kredit hingga akhir 2019 menjadi 8 persen hingga 9 persen. Sebelumnya Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit tumbuh 10 persen sampai 12 persen.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pemangkasan itu disebabkan melambatnya konsumsi nasional sejak tahun lalu. Pelemahan konsumsi ini berdampak pada melemahnya permintaan kredit.

“Karena ada dinamika pasar juga, kemungkinan besar growing kita single digit, tapi kita upayakan level 8-9 persen,” katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.

Pada kuartal III-2019 pertumbuhan rata-rata kredit yang mencapai Rp806,8 triliun atau tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama 2018. Penyaluran kredit tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit kuartal III-2018 yang sebesar 13,8 persen

Hery menyebutkan terdapat 5 segmen yang menopang pertumbuhan kredit Bank Mandiri yaitu korporasi, mikro, konsumer, SME (small medium enterprise) dan anak perusahaan.

Segmen yang mengalami tekanan di antaranya adalah konsumer yakni Rp88,5 triliun atau tumbuh 7,3 persen yoy, segmen korporat yaitu ending balance kreditnya sebesar Rp327,7 triliun atau tumbuh 7,6 persen.

Advertising
Advertising

"Pertama ada impact pertumbuhan dari sisi konsumer kita tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu cukup kecil. Kemudian corporate tadinya tumbuh double digit, tahun ini kita mengalami penurunan jadi single digit,” kata dia.

Ia menuturkan terdapat beberapa portofolio kredit yang diturunkan targetnya pada 2019 seperti corporate banking yang target pertumbuhannya dialihkan ke sektor komersial dan small medium enterprise (SME).

<!--more-->

“Kita lebih shifting pertumbuhan kredit dari sisi risiko kita geser tadinya pertumbuhan berisiko tinggi, misal komersial dan SME. Kita ingin mendorong tidak hanya volume kredit tapi dari segi kualitas dan marjinnya,” katanya.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badrudin juga menjelaskan perbaikan kualitas kredit melalui sektor komersial dan small medium enterprise (SME) diperkirakan akan mampu memberikan pertumbuhan masing-masing di kisaran 4-5 persen dan 5-7 persen.

“Sedangkan corporate banking akan mengikuti dinamika demand dan economic growth di negara ini. Kalau GDP growth tinggi, pasti kebutuhan corporation juga akan meningkat dan di situlah kita akan masuk. Tapi kalau ekonomi nggak tumbuh terlalu tinggi ya kita adjust,” jelasnya.

Ahmad Siddik menambahkan perseroan selalu mengevaluasi kinerja selama tiga bulan sekali untuk melihat situasi makro ekonomi global dan domestik.

“Setiap tiga bulan kita lihat kredit sesuai makro ekonomi. Dengan berjalannya waktu di aktual makro ekonomi itu berbeda. Itu kita lakukan adjustment,” ujarnya.

Tak hanya itu, menurutnya penyaluran kredit properti dan kendaraan bermotor juga ditargetkan mengalami penurunan yaitu dari sebelumnya 15 persen-20 persen menjadi sekitar 11 persen.

Sebab itu, Ahmad Siddik menuturkan untuk ke depannya Bank Mandiri akan mengandalkan kredit personal dari sejumlah pegawai negeri dan militer karena memiliki gaji tetap.

“Kita masih punya grow payroll, salary account dari pegawai negeri, militer di Bank Mandiri,” katanya.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

1 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

3 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya