Saham Moncer, Bursa Asia Capai Level Tertinggi dalam 3 Bulan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 28 Oktober 2019 15:28 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan perdagangan dan laporan kinerja keuangan yang kuat dari perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) telah mendorong bursa saham Asia sampai ke level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hari ini, Senin 28 Oktober 2019 menguat 0,5 persen.

Penguatan bursa saham Asia ini didorong oleh penguatan saham di Cina dan Hong Kong. Indeks saham bluechip CSI 300 naik 0,6 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 1 persen. Indeks Nikkei Jepang pun naik 0,3 persen ke level tertinggi dalam satu tahun.

Baik Kantor Perwakilan Dagang AS maupun Kementerian Perdagangan Cina menyatakan bahwa pejabat pemerintah masing-masing negara “hampir menyelesaikan” beberapa bagian dari perjanjian untuk mengakhiri perang dagang kedua negara. Diskusi antara kedua belah pihak disebutkan akan berlanjut.

Presiden AS Donald Trump berharap dapat menandatangani perjanjian tersebut dengan Presiden Cina Xi Jinping dalam suatu konferensi di Chile bulan depan.

Kabar ini menjadi angin segar setelah perang dagang yang berlarut-larut antara dua negara berekonomi terbesar di dunia itu mengganggu aktivitas manufaktur, ekspor, dan kepercayaan bisnis secara global selama lebih dari satu tahun terakhir.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Sampai sekarang, ketidakpastian dari perdagangan AS-China telah menahan perusahaan untuk melakukan pengeluaran dan perekrutan,” ujar Tatsushi Maeno, pakar strategi senior di Okasan Asset Management.

Optimisme bahwa Beijing dan Washington akhirnya hampir menyelesaikan perselisihan mereka membuat indeks S&P 500 AS melampaui rekor penutupan pada perdagangan 26 Juli di level 3.025,86, meskipun berakhir sedikit di bawah level itu pada Jumat pekan lalu.

Hasil laporan yang kuat dari sejumlah perusahaan termasuk Intel juga mendorong sentimen di pasar ekuitas. Lebih dari 81 persen perusahaan di AS telah mengalahkan ekspektasi Wall Street sejauh musim laporan kali ini meskipun ada kekhawatiran tentang perang perdagangan. Investor selanjutnya menantikan rilis laporan keuangan sejumlah raksasa teknologi seperti Alphabet Inc, Apple, dan Facebook.

Sementara itu, aktivitas bursa saham di akhir pekan ini akan didominasi oleh pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed. Bank sentral AS ini diperkirakan akan lebih lanjut memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan yang berakhir Rabu lusa, waktu setempat.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya