BCA Catat Tren Kredit Kendaraan Bermotor Melorot 1,5 Persen per Tahun

Sabtu, 26 Oktober 2019 16:13 WIB

Suasana pembukaan BCA Expo 2019 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, pada Sabtu, 26 Oktober 2019. Acara ini dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Finance Petrus S. Karim, Executive Vice President of Consumer Loan Division BCA Felicia M. Simon, Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) Ridwan Darmali, dan CEO Residential Sinar Mas Land Herry Hendarta. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan tren kredit konsumsi untuk kendaraan bermotor atau KKB melorot 1,5 persen dalam setahun. Kemerosotan tersebut tercatat terjadi sejak 2014 hingga saat ini.

“Permintaan kredit KKB lemah sejak 2014. Penurunan ini terjadi terutama untuk permintaan kredit sepeda motor,” ujar Jahja di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu 26 Oktober 2019.

Menurut Jahja, melemahnya permintaan kredit sepeda motor disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya telah terjadi perlambatan laju pertumbuhan di sektor komoditas dan pertambangan.

Saat harga komoditas dan hasil tambang, seperti batu bara, kuat di pasaran, permintaan terhadap kredit sepeda motor meningkat. Sebaliknya, saat harga melemah, permintaan kredit sepeda motor pun menurun.

Pelemahan kinerja kredit konsumsi KKB juga tak terlampau memuaskan karena terpapar dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Akibatnya, negara-negara di dunia terpaksa mengoreksi pertumbuhan ekonominya. Kondisi ini telah berdampak langsung pada permintaan pasar.

Di tengah tren kinerja KKB yang melemah, Jahja mengatakan entitasnya perlu mencari alternatif pembiayaan lain dari sektor non-kendaraan bermotor. “Kalau dulu BCA punya Central Santosa Finance, kini kita ganti jadi multifinance. Kita harapkan pembiayaan motor bisa diganti untuk yang lain,” ucapnya.

Jahja mengatakan pertumbuhan kredit konsumsi untuk seluruh sektor sepanjang Oktober hanya berkisar 3 persen secara year to date. Sedangkan secara year to year, pertumbuhan kredit konsumsi melambat di angka 7,3 persen. Adapun hingga akhir tahun nanti, ia mengatakan pertumbuhan kredit konsumsi tak akan bergerak di angka 8-9 persen.

Menilik kondisi ini, ia berharap kredit konsumsi akan membaik pada 2020. Menurut dia, ada banyak faktor yang bisa mendorong kinerja kredit konsumsi. Misalnya, kepastian ekonomi setelah pembentukan kabinet pemerintahan yang baru. Kemudian, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang sudah dilakukan sebanyak empat kali sejak Juli 2019.

Meski begitu, Jahja tidak menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi yang muluk-muluk. “Target kredit enggak bisa dipaksa. Kalau pasar kuat, akan kami geber. Kalau pasar tidak kuat, jangan sekali-sekali digeber,” ucapnya.

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

4 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

4 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

6 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya