Garuda: Bisnis Kargo Lebih Menjanjikan dibanding Penumpang

Selasa, 22 Oktober 2019 17:57 WIB

Jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines ketika bertolak menuju Nairobi, Kenya, pada 10 Maret 2019 membuat sejumlah negara memutuskan untuk melarang Boeing 737 Max 8 beroperasi kembali, salah satunya yakni pada Maskapai Garuda Indonesia. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Persero Tbk akan serius mengembangkan bisnis kargonya mulai tahun depan. Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Indonesia Mohamad Iqbal mengatakan pertumbuhan bisnis kargo terbilang lebih menjanjikan ketimbang pertumbuhan penumpang.

“Pertumbuhan kargo 11 persen per tahun, sementara penumpang cuma tumbuh 5 persen per tahun,” ujar Iqbal di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2019.

Moncernya bisnis kargo didukung oleh pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia. Berdasarkan riset Google-Temasek 2018, perkembangan e-commerce Indonesia termasuk yang tercepat se-Asia Tenggara.

Realisasi nilai perdagangan e-commerce pada 2018 ialah US$ 23,2 miliar atau Rp 336 triliun gross merchandise value. Adapun menurut survei yang sama, pendapatan dari sektor e-commerce meningkat hingga US$ 53 miliar atau sekitar Rp 700 triliun hingga 2025.

Dengan angka pertumbuhan ini, Iqbal mengatakan masa depan bisnis kargo cerah. Ia membidik, kontribusi pendapatan dari bisnis kargo Garuda Indonesia pada masa depan akan mencapai 50 persen. Artinya 50 persen berasal dari kargo dan 50 persen lainnya dari penumpang.

Saat ini, Garuda Indonesia telah mengembangkan angkutan kargo dengan pesawat nirawak. Pada 2019, Garuda Indonesia telah mendatangkan dua armada unmanned aircraft vehicle berjenis Boeing BZK-005 dengan kapasitas 2,2 ton. Tahun depan, perusahaan pelat merah itu bakal mendatangkan delapan pesawat lagi.

Seluruh pesawat nirawak akan diuji coba pada Januari 2020 selama lebih kurang 3 bulan di Aceh. Bila berhasil, uji coba akan diperluas ke wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Manado. Setelah bisnis itu berjalan, Garuda Indonesia bakal menambah armadanya hingga 150 unit.

“100 pesawat fixed wing dan 50 lainnya VTOL,” ucap Iqbal. VTOL adalah pesawat nirawak dengan sistem lepas landas dan mendarat vertikal. Pesawat nirawak dengan lepas landas horisontal. Armada-armada ini rencananya bakal didatangkan dari Cina.

Iqbal mengatakan armada kargo ini ke depan digadang-gadang bakal membawa barang kebutuhan pokok hingga produk-produk e-commerce dan produk ekspor dari wilayah-wilayah terluar di Indonesia. "Arahnya Garuda Indonesia ingin membangun sistem logistik mengantar barang dari Sabang sampai Merauke," tutur Iqbal. Pesawat nirawak memiliki jangkauan tempuh 1.200 kilometer dengan kecepatan rata-rata 300 kilometer per jam. Pesawat ini akan terbang di ketinggian maksimal 600 meter.

Berita terkait

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

2 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

4 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya