Ini Kriteria Pengganti Susi Pudjiastuti di Kabinet Baru Jokowi

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 22 Oktober 2019 16:19 WIB

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat bersilaturahmi dengan nelayan di Istana Negara, Jakarta, 8 Mei 2018. Penggunaan cantrang untuk menangkap ikan dapat merusak ekosistem air laut. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati menyebut sejumlah kriteria calon menteri Jokowi, terutama untuk posisi Menteri Kelautan dan Perikanan yang semula dijabat Susi Pudjiastuti. Menurut Susan, kriteria-kriteria yang disebutnya ini sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945.

"Supaya kinerja Pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mampu mewujudkan mandat konstitusi, maka para menteri yang dipilih harus memiliki kriteria atau kualifikasi yang sangat ketat, khususnya pada Menteri Kelautan dan Perikanan yang menjadi rumah bagi 2,7 juta nelayan tradisional Indonesia dan 3,9 juta perempuan nelayan,” kata Susan melalui keterangan tertulis, Selasa, 22 Oktober 2019.

Adapun kriteria Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Susi Pujiastuti, menurut Susan, haruslah memiliki visi sekaligus komitmen kebaharian. Kemudian kedua, bukan pelaku atau terlibat dalam praktik korupsi. Lalu ketiga, bukan pelaku atau terlibat dalam praktik perusakan lingkungan.

Selanjutnya keempat, Susan mengatakan, bukan pelaku atau terlibat dalam praktik pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kelima, bukan pelaku pelecehan terhadap perempuan.

"Keenam, tidak memiliki konflik kepentingan dengan institusi lainnya. Ketujuh, bukan pengurus aktif partai politik, dan kedelapan, memiliki komitmen untuk menjaga kedaulatan bahari Indonesia," tambah Susan.

Advertising
Advertising

Dalam pemilihan menteri kali ini juga sebagai syarat pemenuhan kriteria tersebut, Susan mengungkapkan, idealnya Jokowi melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Nasional HAM, Komisi Nasional Perempuan dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak para kandidat menteri. Rekomendasi dari lembaga-lembaga tersebut meski di pertimbangkan oleh Presiden.

Selama lima tahun terakhir, Presiden Jokowi pernah mengatakan akan membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia. Namun menurut Susan, poros maritim dunia itu tidak pernah terwujud karena tidak berhasil menjadikan nelayan sebagai pilar utama.

Susan menyarankan, jika Jokowi serius ingin membangun Indonesia menjadi negara maju, maka yang harus diutamakan bukan memberikan karpet merah untuk kepentingan investasi, tetapi membangun kembali kekuatan bahari Indonesia.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

5 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

6 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

7 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

7 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

8 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

8 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya