Raksasa Properti Cina Digandeng Garap Aerocity Bandara Kertajati

Sabtu, 19 Oktober 2019 22:13 WIB

Sejak pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) per 1 Juli 2019 ini, Bandara Internasional Kertajati (KJT) mulai terlihat sibuk.

TEMPO.CO, Bandung - PT Bandaraudara Internsaional Jawa Barat (BIJB), melalui anak usahanya PT BIJB Aerocity Development (AD), menggandeng Homnicen Group, salah satu raksasa properti asal Cina untuk mengembangkan kawasan Aerocity Bandara Kertajati di Majalengka.

“Mereka berencana membangun dua kluster. Pertama kluster creative tehcnology centre, dan kedua bussiness park,” kata Direktur PT PT BIJB Aerocity Development, Alfiansyah di Bandung, Jumat, 18 Oktober 2019.

Nota kesepahaman rencana investasi tersebut diteken di sela West Java Investment Summit (WIJS) 2019 di Bandung, Jumat. Nota kesepahaman itu diteken PT BIJB Aerocity Development dan Guiyang Hongyi Real Estate Developmet Co,. Ltd, anak usaha Homnicen Grup. Setelah nota kesepahaman itu, progres menuju kesepakatan diharapkan tidak akan lebih dari 6 bulan.

Alfi mengatakan, seluruh kluster yang dibidik Homnicen itu menembus 1.300 hektare. Creative technology center sekitar 800 hektare, dan bussiness park 500 hektare.

Alfi mengatakan, penjajakan dengan Homnicen sudah dilakukan sejak Januari 2019. Dia mengklaim, perusahaan Cina itu mampu. “Homnicen ini salah satu perusahaan properti terbesar di Cina, mereka nomor 7-8 terbesar. Proyek terbesar mereka di Provinsi Guiyang, mereka membangun satu kota. Semua punya mereka dari rumah sakit, hotel, perkantoran, gedung dan sebagainya,” kata dia.

Nilai investasi yang ditanam untuk pengembangan seluruh kluster tersebut menembus Rp 100 triliun. “Kalau inisiasi investasi sekitar Rp 2-3 triliun, baru untuk pembebasan lahan, pematangan lahan, dan sebagainya. Tapi kalau untuk pembangunan dan sebagainya proyek ini diperkirakan di atas Rp 50 triliun sampai Rp 100 triliun,” kata Alfi.

Alfi mengatakan, Homnicen tengah membidik sejumlah proyek properti di sejumlah tempat di Indonesia, hingga akhirnya memutuskan menanam investasinya pada proyek Aerocity Bandara Kertajati.

“Mereka melihat (Jawa Barat) jumlah penduduknya besar, spending besar, dan saat ini memang negara-negara yang bisa growth di atas 5 persen terbatas sekali. Dan Indonesia salah satunya, dan growth Jawa Barat termasuk paling tinggi di Indonesia bahkan di atas nasional rata-ratanya,” kata dia.

Alfi mengatakan, PT BIJB Aerocity Development tengah bersiap memulai pengembangan proyek Aerocity. PT BIJB misalnya sudah bekerja-sama dengan PT PP Pro untuk membangun apartemen untuk hunian. “Kita targetkan November ini ground-breaking tahap 1. Mudah-mudahan sampai 2024 sudah bisa selesai. Sekarang segala perizinan sudah kita lengkapi. Ketika ada investor mau masuk, kita sudah menyiapkan segala fasilitasnya,” kata dia.

Alfi mengatakan, saat ini Bandara Kertajati membutuhkan properti. “Sekarang ini di Kertajati sudah ada kurang lebih 1.500 pekerja airport, dari karyawan bandara, karyawan ground-handling, karyawan pendukung yang bekerja di sana . Namun tidak ada fasilitas perumahan yang memadai,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

11 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

16 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya