Kepala Bappenas Beri Empat Wasiat untuk Penggantinya

Sabtu, 19 Oktober 2019 10:51 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro (kanan) bersama jajarannya, saat berkunjung di kantor Redaksi Tempo Palmerah, Jakarta, Selasa, 10 September 2019. Tempo/Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional alias Bappenas, Bambang Brodjonegoro punya empat pesan kepada siapa pun yang bakal menduduki posisinya itu di Kabinet Kerja Jilid II. Ia mengatakan penggantinya nanti tidak boleh lelah untuk mengkampanyekan pembiayaan program non Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Pertama, terus kampanye tidak boleh lelah kampanye, harus sabar dan telaten membujuk kementerian atau lembaga agar tidak tergantung kepada APBN," ujar Bambang di kantornya, Jumat malam, 20 Oktober 2019.

Ia mengatakan Kepala Bappenas penggantinya mesti bisa membujuk mitra-mitranya untuk melihat sumber pembiayaan lain. Dan sumber pembiayaan itu pun, menurut Bambang, tidak boleh mengandalkan utang. Sehingga, ia berharap nanti pemerintah bisa berperan untuk mengurangi beban utang.

Selama masa jabatannya, Bambang memang getol berbicara soal pembiayaan non APBN. Misalnya, melalui skema Kerjasama Pemerintah - Badan Usaha maupun investasi swasta murni. Selain itu, di eranya pun terbentuk unit Pembiayaan Investasi Non Anggaran atau PINA guna mengubah paradigma pembiayaan.

Kedua, Bambang berpesan kepada penerusnya agar memperbaiki instrumen dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Selama ini, pemerintah lebih banyak mengambil langkah subsidi harga. Padahal, menurut dia, kebijakan itu tidak efektif dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.

"Subsidi harga itu cenderung menghabiskan anggaran dan tidak tepat sasaran," ujar Bambang. Karena itu, ia berharap pemerintah ke depannya bisa memilih kebijakan bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Kuncinya, tutur dia, Bappenas harus mengecek dan memastikan Kementerian Sosial memperbaharui basis data terpadu secara benar.

Ketiga, Bambang mengingatkan penerusnya untuk tetap mempersiapkan pemindahan ke Ibu Kota Negara yang baru. Persiapan itu meliputi rencana induk, desain urban, hingga konstruksinya. Ia mengatakan Bappenas harus bertanggungjawab penuh pada perencanaan wilayah. Persiapan itu juga akan dibantu kementerian lain, misalnya di sektor lingkungan dan konstruksi.

"Bappenas harus melihat dari atas semuanya," kata Bambang. Dengan demikian, salah satu proyek akbar yang digadang-gadang oleh Jokowi itu bisa mulai beroperasi pada awal 2024 seperti rencana.

Terakhir, Bambang mengingatkan soal adanya target sustainable development goals atau pembangunan berkelanjutan pada 2030. Ia mengatakan target tersebut harus diperhatikan secara serius. Praktis setelah 2024, Indonesia hanya punya 6 tahun lagi sebelum 2030. Sehingga, dalam lima tahun ke depan ia meminta Bappenas tidak lelah mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga akademikus untuk mencapai target tersebut.

Empat pesan itu, ujar Bambang, dilontarkan lantaran masa kerjanya berakhir pada akhir pekan ini. Hingga kini, Presiden Joko Widodo masih belum mengumumkan jajaran kabinet yang akan membantunya pada periode kedua jabatannya. Kendati, ia mengatakan susunan tersebut sudah rampung dibuat.

Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

18 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

24 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

24 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

27 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

35 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

36 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

36 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

38 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

39 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

48 hari lalu

Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju

Bappenas menyebut bahwa program makan siang gratis mencontoh kebijakan yang sudah ada di sejumlah negara berpendidikan maju.

Baca Selengkapnya