Tantangan Kabinet Jokowi Jilid II, Perbankan Shifting ke Retail

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Jumat, 18 Oktober 2019 13:47 WIB

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo saat memberikan sambutan dalam acara seremonial pembangunan Gedung Graha Mantap di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat 18 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dalam lima tahun ke depan, tantangan bagi Kabinet Jokowi jilid II adalah pergeseran sektor bisnis. Dia mengatakan, perbankan pun mesti mengeser lini bisnis korporasi ke sektor retail.

"Jadi perbankan memang harus bergeser. Kalau tadinya perbankan lebih banyak fokus pada komoditas, sekarang harus bergeser ke yang sifatnya retail. Supaya tidak lagi fokus ke sektor-sektor yang terkena dampak perang dagang," kata Kartika yang juga Direktur Utama Bank Mandiri ini kepada media di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.

Kartika mengatakan, pergeseran lini bisnis ke sektor retail dari korporasi perlu dilakukan sebab dari sisi permintaan kosumen, sektor ini masih berpotensi untuk naik. Beberapa sektor retail yang bisa dimasuki adalah healthcare (layanan kesehatan), pariwisata, consumer goods (barang konsumsi) hingga perumahan sektor menengah ke bawah.

Di sektor perumahan misalnya, perbankan harus mulai bergeser kepada pemberian kredit yang lebih murah, khususnya di bawah Rp 1 miliar, bahkan di bawah Rp 500 juta. Selain itu, perbankan bisa pula masuk kepada pemberian kredit kendaraan bermotor (mobil) ke harga sekitar Rp 200 juta.

Kemudian, Kartika juga mengatakan, bank-bank nasional juga harus mulai membangun kerja sama baik dengan perusahaan financial technology (fintech) layanan pinjam meminjam online, maupun dengan ekosistem e-commerce. Hal ini bisa bermanfaat, khususnya bagi bank untuk bisa menjangkau ke pasar ultramikro.

Advertising
Advertising

"Jadi tantangan ke depan, saya rasa lebih baik environment-nya. Memang, bank yang menengah dan kecil yang harus berubah jadi lebih digital dan lebih kerja sama dengan fintech," kata Kartika.

Kartika juga menuturkan saat ini kondisi perbankan telah membaik, sejalan dengan kondisi likuiditas yang telah melonggar. Hal ini terlihat dari kondisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama triwulan II dan III 2019. Menurut catatan, DPK sudah meningkat ke angka di atas 7 persen dari sebelumnya sempet turun di bawah 6 persen.

"Harapan kami memang dengan pemerintahan kabinet Jokowi baru, optimisme muncul dan masuk capital inflow. Likuditas bisa melonggar dan pertumbuhan bisa balik pertumbuhan kredit bisa kembali di atas 10 persen," kata Kartika.

Berita terkait

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

10 jam lalu

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

Bank Mandiri memperkenalkan fitur bertajuk Livin' Around The World (LATW) dalam Seminar Gelora Mahasiswa (GEMA).

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

1 hari lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

1 hari lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

3 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

5 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

7 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

8 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya