IMF Revisi Lagi Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Ini Respon Kemenkeu

Rabu, 16 Oktober 2019 16:52 WIB

Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial Harry Z. Soeratin (kiri) dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) menandatangani kerjasama untuk pengembangan proyek Sistem Kesejahteraan Sosial Terpadu Nasional (SKSTN) di Gedung Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juli 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Banten - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan ekonomi Indonesia masih bertahan meski ekonomi dunia kembali diprediksi semakin melemah. Untuk keempat kalinya, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia, kali ini turun 0,2 persen menjadi 3 persen.

"Indonesia negara besar dengan populasi 260 juta dan pertumbuhan masyarakat pendapatan menengah bertumbuh serta menikmati bonus demografi," katanya saat hadir dalam diskusi Trade Expo di Tangerang, Banten, Rabu 16 Oktober 2019.

Menurut dia, sektor konsumsi berkontribusi sebesar 56 persen kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dilihat dari tiap sektor, lanjut dia, manufaktur menduduki posisi pertama diikuti pertanian dan ketiga, sektor perdagangan berkontribusi terhadap produk domestik bruto.

Dalam hal pertumbuhan ekonomi dalam tataran global, lanjut dia, Indonesia menduduki posisi ketiga setelah China dan India dalam grup negara-negara G-20.

"Jika kami bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi sekitar 5-6 persen setiap tahun, maka tahun 2050 Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi nomor empat dunia karena ekonomi kami masih solid," katanya.

Luky menuturkan Lembaga pemeringkat global, Standard and Poors (S&P), beberapa waktu lalu menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari minus BBB.

Dengan rating positif itu, membuat Indonesia semakin menjadi negara yang layak untuk investasi.

Ia mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 sempat di atas 6 persen namun turun menjadi 4,9 persen tahun 2015 karena saat itu Indonesia banyak bertumpu pada perdagangan komoditas yang sempat anjlok harganya.

Kata Luky, ekonomi Indonesia mengalami perbaikan tahun 2016-2017 setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla fokus pada strategi pembangunan infrastruktur uang menstimulus pertumbuhan ekonomi.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

7 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya