Harga Batu Bara Semakin Turun, Ini Rencana Sri Mulyani

Sabtu, 12 Oktober 2019 13:55 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemani Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi tengah berbincang dengan perwakilan PT Dunia Express di Kawasan Pusat Logistik Berikat, Sunter, Jakarta Utara, Jumat, 4 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Depok - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tetap memantau pergerakan harga batu bara acuan (HBA) yang terus anjlok dalam dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Sri Mulyani, penurunan pada harga komoditas seperti batu bara, maupun minyak dan kelapa sawit memang akan mempengaruhi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan perpajakan.

Kita akan lihat, kalau commodity harganya kan bergerak, nanti kita lihat saja ya sampai akhir tahun,” kata Sri Mulyani saat ditemui usai menghadiri diskusi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 12 Oktober 2019.

Sebelumnya, memasuki kuartal IV/2019, harga batu bara acuan (HBA) tertekan ke level US$64,8 per ton pada Oktober 2019 sekaligus menjadi yang terendah dalam 3 tahun terakhir. Untuk diketahui, HBA sepanjang tahun ini terus berada dalam tren penurunan dan hanya sekali mencetak kenaikan bulanan.

Alhasil, rerata HBA sepanjang periode Januari-Oktober 2019 turun menjadi US$80,22 per ton. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rerata HBA pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 99,72 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan penurunan HBA terjadi karena masih berlarutnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat sehingga memukul harga komoditas.

Advertising
Advertising

Sementara itu, lanjut Agung, terjadinya banjir di India yang akan menghentikan aktivitas produksi selama kurang lebih satu bulan dinilai akan berdampak pada kenaikan HBA bulan depan, "Bukan berdampak bulan ini, tetapi mungkin bulan depan akan berpengaruh naiknya HBA akibat banjir di India," tutur Agung, Senin, 7 Oktober 2019.

Adapun hingga akhir 2019 ini, Kementerian Keuangan menargetkan PNBP sebesar Rp 378,3 triliun. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya atau Rp 190,8 diharapkan berasal dari PNBP Sumber Daya Alam (SDA). Lalu, darI angka ini, Rp 31 triliun berasal dari PNBP SDA non-migas, di mana di dalamnya termasuk PNBP dari batu bara.

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

6 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

14 jam lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

21 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya