Perang Dagang AS-Cina, Susi Ungkap Sebab RI Kalah dari Vietnam

Rabu, 9 Oktober 2019 21:26 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menunjukkan alat capit yang digunakan untuk membersihkan sampah di kawasan Pantai Timur, Kelurahan Ancol, Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2019.Acara ini diselenggarakan serentak di 108 titik seluruh Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut alasan Indonesia kalah dari Vietnam dalam meraup manfaat dari perang dagang Amerika Serikat dan Cina beberapa waktu ke belakang.

"Vietnam dapat banyak windfall dari perang dagang Cina - Amerika Serikat, Indonesia justru looser, kenapa? Karena kita enggak bisa menjaga sistem kita sehingga barang-barang ilegal masuk," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.

Akibat masuknya barang ilegal, tuturnya, Indonesia hanya menjadi pasar saja dan tidak menang dari segi produksi. Di sisi lain, produk Cina yang kena tarif impor di Amerika juga ikut dialihkan ke Indonesia dan dijual dengan harga murah. Akhirnya, industri di dalam negeri pun terancam gulung tikar. "Jangan sampai sumber daya alam juga seperti itu."

Pernyataan Susi tersebut berkaitan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang getol melarang perdagangan benih lobster dari laut Indonesia. Ia mengatakan praktik jual beli benih lobster menyebabkan produksi lobster Tanah Air merosot hingga ke 300-500 ton saja.

Menurut Susi, puluhan tahun lalu, lobster tidak pernah diambil dalam bentuk benih. Sehingga, nelayan bisa memanen saat sudah besar dan hasilnya cukup untuk membeli rumah hingga menyekolahkan anak. Namun, kini populasi lobster semakin berkurang dan produksi lobster pun anjlok. "Tapi Vietnam yang enggak punya bibit, setiap tahun jutaan dolar, mereka terima mereka besarkan (benih lobster)."

Karena itu, ia meminta jajarannya, bersama dengan aparat terkait bisa menjaga sumber daya alam Indonesia agar tidak habis dan tidak bisa lagi dinikmati masyarakat. Susi memahami masyarakat tidak banyak yang mengonsumsi lobster lantaran harganya yang terlampau mahal bila dibandingkan dengan ikan. "Jadi ada yang bisa untuk dijual guna meningkatkan ekonomi."

Belum lagi pada komoditas lain seperti gurita. Susi mengatakan harga gurita pernah anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram ketika marak penangkapan gurita ilegal di Indonesia. Namun, ketika perikanan ilegal ditumpas, harga itu bisa naik hingga sepuluh kalinya. Bahkan, populasinya pun meningkat. Sehingga produksi bisa dilakukan sepanjang tahun.

"Nah itu, jadi tolonglah bapak-bapak ini sebagai pilar terdepan dari penegakan hukum, penjaga daripada sumber daya alam Indonesia supaya jangan sampai habis dan rakyat kita gigit jari," kata Susi.

Berita terkait

Mengapa Ekspor Benih Lobster Dilarang?

21 Desember 2023

Mengapa Ekspor Benih Lobster Dilarang?

KKP berencana akan kembali mengizinkan ekspor benih lobster yang dulu sempat dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya

Tenggelamkan Kapal saat Jadi Menteri, Susi: Kalau Tangkap Orang, Nanti Permalukan Negara

14 Oktober 2023

Tenggelamkan Kapal saat Jadi Menteri, Susi: Kalau Tangkap Orang, Nanti Permalukan Negara

Susi Pudjiastuti mengklaim telah menertibkan ilegal fishing dengan cara sangat santun dan sangat tertib ketika ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti: Nelayan RI Tak Boleh Terbelenggu Kaveling, Laut adalah Rahmat Tuhan untuk Bangsa

14 Oktober 2023

Susi Pudjiastuti: Nelayan RI Tak Boleh Terbelenggu Kaveling, Laut adalah Rahmat Tuhan untuk Bangsa

Susi Pudjiastuti menyebut keaulatan laut dan perairan Indonesia harus dipertahankan.

Baca Selengkapnya

Bicara Kedaulatan Nelayan, Susi Pudjiastuti Sebut Perpres Nomor 44 2016 Harus Diperjuangkan

14 Oktober 2023

Bicara Kedaulatan Nelayan, Susi Pudjiastuti Sebut Perpres Nomor 44 2016 Harus Diperjuangkan

Susi Pudjiastuti mengatakan Perpres Nomor 44 Tahun 2016 harus diperjuangkan.

Baca Selengkapnya

Curhat Susi Pudjiastuti ketika Perpres Nomor 44 Tahun 2016 Tak Lagi Berlaku: Saya Sendirian, Tak Ada yang Membela

14 Oktober 2023

Curhat Susi Pudjiastuti ketika Perpres Nomor 44 Tahun 2016 Tak Lagi Berlaku: Saya Sendirian, Tak Ada yang Membela

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Menteri KKP) mengatakan Indonesia harus berdaulat atas laut yang dimiliki.

Baca Selengkapnya

Terkini: Susi Pudjiastuti Minta Pemerintah Sedekah Subsidi Harga Garam, Lion Air Tingkatkan Penerbangan Umrah Surabaya-Arab Saudi

25 Agustus 2023

Terkini: Susi Pudjiastuti Minta Pemerintah Sedekah Subsidi Harga Garam, Lion Air Tingkatkan Penerbangan Umrah Surabaya-Arab Saudi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi beredarnya video petani garam di Rembang yang kecewa harga garam yang anjlok.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Minta Pemerintah Subsidi Harga Garam Petani atau Stop Impor Garam

25 Agustus 2023

Susi Pudjiastuti Minta Pemerintah Subsidi Harga Garam Petani atau Stop Impor Garam

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi soal beredarnya video petani garam di Rembang yang kecewa lantaran harga garam yang anjlok.

Baca Selengkapnya

Kompak dengan Capres Prabowo, Ini Rekam Jejak Susi Pudjiastuti: dari Pengepul Ikan hingga Jadi Bos KKP

24 Juli 2023

Kompak dengan Capres Prabowo, Ini Rekam Jejak Susi Pudjiastuti: dari Pengepul Ikan hingga Jadi Bos KKP

Susi Pudjiastuti tampak mesra saat bertemu dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

25 Juni 2023

Jurnalisnya Ditahan di Cina, PM Australia Bersiap ke Beijing

Perdana Menteri Australia segera bertolak ke Cina untuk membahas hubungan bilateral kedua negara.

Baca Selengkapnya