Indef: Indonesia Sedang Hadapi Masalah Kesenjangan Penghasilan

Selasa, 8 Oktober 2019 10:56 WIB

Astrid Wulandari dari Tokopedia, Peneliti Universitas Gadjah Mada Ambar Teguh Sulistiyani, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Nezar Patria, dan Advisor Menteri Desa PDTT, Aviliani dalam Talkshow Manfaat Dana Desa dan Ekonomi Digital di JF Luwansa.

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyatakan Indonesia tengah menghadapi masalah kesenjangan penghasilan. Alhasil pemusatan modal terjadi pada golongan tertentu, dikhawatikan akan memperbesar ekonomi oligarki.

"Oligarki ini yang harus diatasi," kata Aviliani di Bursa Efek Indonesia, Senin 7 Oktober 2019.

Dia mengatakan, pemerintah sudah membaca permasalahan ini lewat kebijakan penguatan sumber daya manusia (SDM). Namun menurut Aviliani hal itu tak cukup jika tak dilengkapi dengan kepastian adanya pendapatan yang ideal dan mencegah kecemburuan sosial.

"Untuk pengeluaran level menengah ke bawah menurun, ke atas malah meningkat ini bahaya karena akan ada kesenjangan sosial tinggi," jelasnya.

Aviliani menilai selain SDM, penguatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga perlu disegera diselesaikan. Utamanya untuk menjawab tantangan global dan domestik.

Advertising
Advertising

"UMKM harus jadi satu kesatuan yang value chain dan jadi satu ekosistem karena ekosistem jadi satu kesatuan. Hanya supaya barang tersebut bisa laku di seluruh dunia, ini yang perlu jadi policy ke depan," kata dia.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menyatakan Indonesia saat ini memang menghadapi dua kesenjangan.

Pertama, antarkelompok masyarakat. Kedua, kesenjangan antardaerah. Oleh sebab itu, dia mengusulkan pentingnya pemerintah memperkuat, dan mengembangkan pemberian akses ke likuiditas, akses modal, akses sumber daya manusia, akses pasar dan teknologi, kepada UMKM dan koperasi. Hal ini mengingat populasi UMKM di Indonesia sekitar 63 juta.

"Kalau ini diurus dengan baik, negara berpihak, terkait kesenjangan masyarakat, dapat kita persempit dan ini harus ditunjukkan dengan transformasi likuiditas," sambungnya.

Pentingnya transformasi pelaku ekonomi mengaitkan yang pelaku usaha besar dengan UMKM dalam konsep kerja sama koperasi.

Dia menilai dua jenis kesenjangan bisa diatasi melalui kebijakan yang bagus, untuk mendistribusikan akses kredit kepada usaha kredit mikro dan menengah.

Hal ini selaras dengan catatan Bisnis.com, berdasarkan data Analisis Uang Beredar Agustus 2019, dari Bank Indonesia, kredit perbankan melambat pada Agustus 2019. Adapun penyaluran kredit tercatat Rp5.489,6 triliun tumbuh 8,6% (yoy) melambat dari bulan sebelumnya 9,7 persen (yoy). Secara umum, perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada semua jenis yakni modal kerja, investasi, dan konsumsi.

Meski demikian, kredit untuk UMKM meningkat 13,3 persen dibandingkan dengan Juli 2019 sebesar 11,6 persen. Peningkatan ini terjadi pada kredit UMKM untuk modal kerja dan investasi.

Selain memperkuat kredit, solusi kedua kata Arif, melalui diplomasi perdagangan, yang mana dua akses pasar harus dilakukan. Dia menyatakan pemerintah harus memikirkan produksi yang dihasilkan dalam negeri oleh pelaku usaha dalam negeri, bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk eskpor.

"Harus ada di mindset bukan hanya untuk kemudahan pasar bebas dan kemudahan impor. Tetapi perlindungan, proteksi terhadap pelaku usaha dalam negeri dulu," terangnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih mengatakan selama ini sudah banyak upaya pemerintah dalam menggenjot kinerja UMKM untuk pemerataan ekonomi. Hal ini tercermin dari berkurangnya rasio kemiskinan dalam 5 tahun terakhir.

"Ini sudah arah yang bagus ke depan. Diharapkan ketimpangan bisa menurun, kemiskinan menurun, dan pembuatan kebijakan melakukan penekanan dalam hal kerjasama," tutur Sri.

Berita terkait

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

6 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

8 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

9 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

10 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

13 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya