Mendag Sebut 3 Kebijakan Hadapi Ancaman Resesi Global

Senin, 7 Oktober 2019 12:13 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memeriksa kualitas beras medium Bulog seharga Rp 8.950 per kg saat sidak di Pasar Astanaanyar, Bandung, Jumat, 1 Juni 2018. Pada sidak kali ini, Enggartiasto mendatangi tiga pasar tradisional di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada tiga kebijakan yang dibutuhkan agar Indonesia bisa terhindar dari ancaman resesi yang diprediksi oleh Bank Dunia. Ketiganya yaitu meningkatkan ekspor, mengendalikan impor, dan menggenjot investasi.

“Indonesia akan survive (bertahan) kalau ekspor dan investasi ada, lalu 265 juta masyarakat Indonesia tidak jadi pasar semata dan dibanjiri produk luar,” kata Enggar saat menghadiri acara peluncuran program “From Local Go Global” di Mall Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu 6 Oktober 2019.

Untuk menggenjot investasi, Enggar dan sejumlah menteri telah berkomitmen memangkas sejumlah perizinan yang dianggap menghambat masuknya arus modal. Sementara untuk meningkatkan ekspor, salah satu upaya dilakukan lewat program “From Local Go Global” ini.

Sejumlah pelaku usaha, mulai dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama demi meningkatkan ekspor hingga 500 persen. Salah satunya melalui pemanfaatan e-commerce.

Sehingga dalam waktu dekat, Indonesia akan melakukan ekspor ke Cina, Taiwan, dan Eropa melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce pertama yaitu PT Unair. Dengan kerja sama ini, pelaku usaha kecil pun bisa melakukan ekspor. Sebab, pengiriman akan dilakukan secara bersama-sama untuk mengurangi biaya logistik pengiriman. “Saya bahagia atas komitmen yang dibuat ini,” kata dia.

Sementara untuk meredam impor, Enggar meminta para pelaku e-commerce menyediakan satu hari dalam seminggu, khusus untuk penjualan produk dalam negeri. Permintaan ini disampaikan Enggar menyikapi banyaknya produk impor yang dijual di marketplace e-commerce di tanah air.

Namun, dia mengatakan tidak akan membuat peraturan tertentu yang mewajibkan e-commerce menyediakan hari khusus produk dalam negeri tersebut. Ia hanya meminta kesadaran dari pelaku usaha untuk melakukannya. “Saya rasa kalau ada kesadaran, itu lebih baik, karena kalau bentuknya kewajiban, itu bisa menimbulkan resistensi dan dampak dari luar negeri.”

Dia
mengatakan, masyarakat Indonesia harus lebih banyak menggunakan produk dalam negeri demi mengantisipasi kemungkinan resesi global tersebut. Dengan demikian, pasar domestik juga akan semakin kuat. “Cintailah produk dan pakailah produk dalam negeri,” kata dia.

Meski menghadapi krisis, Lead Country Economist for Indonesia Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai Indonesia telah sangat siap menghadapi kemungkinan terjadinya resesi global. Ia melihat pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah bantalan dan penyangga untuk menghadapi risiko terburuk.

"Sejumlah bantalan penyangga itu membuat kami merasa Indonesia telah menyiapkan diri dengan baik apabila nantinya akan terjadi resesi," tutur Sander di sela peluncuran laporan "Time to Act: Realizing Indonesia’s Urban Potential" di Jakarta pada Kamis 3 Oktober 2019.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

40 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Gandeng Kepolisian untuk Jaga Stabilitas Bahan Pokok Momen Lebaran 2024

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan menggandeng Kepolisian untuk menjaga stabilitas bahan pokok selama Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

43 hari lalu

Terkini: Persiapan-persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Mahasiswa Jadi Korban TPPO di Jerman BP2MI Ingatkan Prosedur Magang di Luar Negeri

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan presiden terpilih Pilpres 2024 melihat perkembangan pembangunan IKN pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

46 hari lalu

Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

48 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tunda Pelaksanaan Permendag 36/2023, Soal Apa? Begini Bunyinya

48 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tunda Pelaksanaan Permendag 36/2023, Soal Apa? Begini Bunyinya

Mendag Zulkifli Hasan nyatakan Permendag 36/2023 akan ditunda sebagian. Ini peraturan soal apa? Begini bunyi aturannya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

48 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Alasan Cabai Mahal: Pertanian Indonesia Masih Tergantung Cuaca

49 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Alasan Cabai Mahal: Pertanian Indonesia Masih Tergantung Cuaca

Zulkifli Hasan mengatakan RI harus mengembangkan pertanian terutama cabai yang tidak terpengaruh dengan cuaca.

Baca Selengkapnya

Harga Cabai Turun jadi Rp 80.000 per Kilogram di Pasar Kramat Jati, Bagaimana Bahan Pangan Lainnya?

49 hari lalu

Harga Cabai Turun jadi Rp 80.000 per Kilogram di Pasar Kramat Jati, Bagaimana Bahan Pangan Lainnya?

Harga bahan pangan seperti harga cabai keriting, daging sapi, daging ayam hingga beras itu masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya