Bank Indonesia: Produksi Kelapa Sawit Turun Karena Kabut Asap

Minggu, 6 Oktober 2019 21:16 WIB

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Palangka Raya- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Rihando menuturkan produksi kelapa sawit menurun karena banyak pegawai yang tidak memanen buah sawit. Pasalnya, para pegawai menjaga kebun agar api dari hutan yang terbakar tidak merembet ke lahan mereka.

"Kondisi berdampak kepada buah sawit yang sudah matang menjadi telat untuk dipanen sehingga mengakibatkan Turunnya tonase produksi," ujar dia, Ahad 6 Oktober 2019.

Ia mengatakan kabut asap juga mengganggu hewan penyerbuk sawit sehingga bunga betina sawit tidak terpolinasi dengan baik .

"Kondisi ini sudah barang tentu sangat mempengaruhi produksi kelapa sawit pada bulan-bulan berikutnya,"jelas Rihando.

Senada dengan Rihando, salah satu pelaku industri perkebunan kelapa sawit di Kalteng, Teguh Patriawan, mengatakan produksi sawit per hari turun 10-15 persen saat kondisi terparah.

Advertising
Advertising

"Di tempat saya, karyawan yang tadinya merupakan tenaga panen, tugasnya dialihkan untuk menjaga rembeten api. Hal ini berdampak panen berkurang," ujarnya.

Menurut pemilik kebun sawit yang berlokasi di Kotawaringin Timur itu, penurunan produksi dihitung berdasarkan dari hasil panen yang turun. Semula 1.100 ton perhari turun menjadi 900 ton atau hilang hampir 200 ton (sekitar 15 persen).

"Ini karena buah istilahnya brondol atau lewat masa dipanen jumlahnya meningkat karena adanya pengalihan tugas karyawan panen," keluh Teguh.

Dia mengatakan, secara keseluruhan, selama dua bulan kabut asap penurunan produktifitas kebunnya hanya 40-50 persen.

Semakin pekat asapnya, kata dia, maka sinar matahari tidak bisa masuk dan diserap oleh daun.

"Jadi perkiraan saya selama dua bulan itu produktifitas yang hilang sekitar 30-40 persen dengan estimasi harga Rp. 1.500/kg, " jelasnya.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

34 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

3 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya