Terus Evaluasi Tol Laut, Budi Karya: Saya Tak Pernah Puas

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 3 Oktober 2019 19:48 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) berbincang dengan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto (kedua kanan) saat meninjau Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 3 Juni 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bakal terus melakukan evaluasi terhadap Tol Laut yang telah dicanangkan pemerintah. Ia mengatakan evaluasi tersebut sesuai dengan tugas dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membuat semua pekerjaan lebih baik dan lebih bagus.

"Jadi saya tidak pernah puas dengan apa yang telah kami capai. Harus ada evaluasi, misalnya kecepatan, besaran, harga," ujar Budi di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.

Budi Karya mengatakan, sebenarnya pencapaian program Tol Laut banyak, bahkan masyarakat sudah sangat tergantung pada sistem tersebut. Ia mencontohkan, dengan Tol Laut, pengangkutan sapi dari Nusa Tenggara Timur, dalam bisa mencapai 700 ribu ekor sapi.

"Itu kan banyak, berhasil dong. Tapi kan enggak efektif karena baliknya kosong. Kami ingin nanti baliknya kita mengangkut daging. Jadi dipotong di sana diangkut, jadi sana sini ada isinya," tutur Budi Karya.

Selain itu, ia juga melihat bagaimana ikan dari Dobo, Maluku, bisa dibawa ke Surabaya dan langsung diekspor. "Saya pikir itu perlu supaya ikannya masih segar," ujar dia.

Ke depannya, Budi Karya mengatakan akan membenahi semua itu sehingga Tol Laut tak lagi sekadar mengangkut, tapi memberikan pemanfaatan yang luas bagi masyarakat.

Sebelumnya, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Muhammad Halley Yudhistira mengatakan Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi belum berdampak maksimal untuk memangkas kesenjangan harga di masyarakat. "Manfaat ekonomis dari keberadaan program tol laut sebagian besar dinikmati oleh pengusaha," ujar Yudhistira di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.

Berdasarkan penelitian dari LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, ia mengatakan efektivitas program Tol Laut baru sebatas memangkas biaya pengiriman barang antar pulau, yaitu 30-50 persen lebih murah dibanding harga komersial.

Namun demikian, program Tol Laut tidak diikuti dengan efisiensi ongkos distribusi barang dari area pelabuhan ke daerah pegunungan. "Bisa jadi harga hanya turun di pelabuhan tapi tidak di luar itu," tutur Yudhistira.

Saat ini, Yudhistira mengakui, Tol Laut memang masih dalam tahap menghubungkan pelabuhan ke pelabuhan. Namun, sistem ini dinilai belum bisa menjangkau lebih banyak wilayah bila tidak didukung oleh infrastruktur darat seperti jalan dan jalur kereta.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

11 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

13 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya