Bantalan Cukup, Bank Dunia Yakin RI Mampu Hadapi Resesi Global

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 3 Oktober 2019 19:20 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Lead Country Economist for Indonesia Bank Dunia, Frederico Gil Sander, menilai Indonesia telah sangat siap menghadapi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global. Ia melihat pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah bantalan dan penyangga untuk menghadapi risiko terburuk.

"Sejumlah bantalan penyangga itu membuat kami merasa Indonesia telah menyiapkan diri dengan baik apabila nantinya akan terjadi resesi," tutur Sander di sela-sela peluncuran laporan "Time to Act: Realizing Indonesia’s Urban Potential" di Jakarta pada Kamis 3 Oktober 2019.

Menurut Sander, Indonesia memiliki cukup banyak penyangga untuk mendukung kebijakan makro ekonominya. Pada sisi moneter, Bank Dunia melihat Bank Indonesia sudah memiliki cadangan dana yang cukup besar untuk mengantisipasi terjadinya krisis.

Sementara itu pada sisi fiskal, Kementerian Keuangan menganut prinsip defisit fiskal yang konservatif. Hal tersebut memungkinkan pemerintah untuk kembali mengeluarkan kebijakan-kebijakan fiskal yang lebih optimal seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi global.

Sander melanjutkan, ada satu penyangga lain yang berpotensi didapatkan Indonesia. Bantalan tersebut adalah reformasi investasi yang saat ini tengah dibahas pemerintah.

Menurut Sander, apabila kebijakan relaksasi investasi luar negeri yang masuk ke Indonesia terealisasi, hal ini akan memunculkan pendukung ketiga. Relaksasi kebijakan investasi akan meningkatkan keyakinan tinggi dari investor asing. "Tingkat kepastian tinggi dari investor akan membuat Indonesia menjadi lebih resisten terhadap ancaman-ancaman resesi," jelasnya.

Advertising
Advertising

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

11 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya