Darmin Yakin Inflasi Tahun Ini Terkendali di Angka 3,4 Persen

Rabu, 2 Oktober 2019 16:27 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai mencoblos di TPS 20 Pancoran, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin pemerintah bisa menjaga inflasi hingga akhir 2019. Bahkan, kata dia, bisa di bawah target tahun ini yang sebesar 3,5 +/- 1 persen.

"Saya kira akhir tahun di bawah 3,5 itu, 3,4 barangkali atau 3 koma ya kira-kira begitu. Sekarang kan 3,3 persen kan year on year," kata Darmin di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.

Dia juga yakin tantangan ke depan akan bisa dihadapi dengan baik. Seperti pasokan beras. "Walaupun ada yang bilang hati-hati loh mengenai beras, ini kemarau. Lah iya, tapi kan walaupun ini kemarau, tapi kemarau tidak sangat kering, sehingga lahan-lahan yang ada irigasinya tetap saja berproduksi," ujarnya.

Selain itu, kata dia, persediaan beras di Perum Bulog juga masih banyak. "Jadi tidak usah takut," kata Darmin.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa sepanjang bulan September 2019 terjadi deflasi sebesar 0,27 persen. Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi sepanjang Januari hingga September 2019 mencapai angka 2,2 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan terjadinya deflasi tersebut bukan dikarenakan adanya menurunnya tingkat daya beli masyarakat. Dia menjelaskan deflasi terjadi lebih dikarenakan berbagai harga komoditas yang secara umum menunjukkan penurunan.

<!--more-->

"Tadi sudah saya sampaikan bahwa deflasi terjadi karena penurunan harga barang-barang bergejolak, tidak ada penurunan daya beli," kata Suhariyanto ketika mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 1 Oktober 2019.

Indikasi tersebut terlihat dari beberapa komponen inflasi yakni core inflation atau inflasi inti yang tercatat masih mengalami kenaikan (inflasi) 0,29 secara bulanan. Menurut BPS inflasi inti merupakan komponen inflasi yang pergerakannya cenderung tetap (persisten). Selain itu, inflasi inti bisa pula dimaknai sebagai perubahan harga barang dan jasa di luar sektor makanan dan energi.

Suhariyanto menjelaskan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,97 persen. Sedangkan, komponen komoditas dominan yang ikut andil dalam deflasi adalah cabai merah yang sumbang deflasi 0,19 persen, bawang merah 0,07 persen.

HENDARTYO HANGGI | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

14 hari lalu

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

14 hari lalu

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya