Duniatex Group Terbelit Utang, Bank Tunggu Hasil Pengajuan PKPU

Selasa, 1 Oktober 2019 11:28 WIB

Duniatex Group. duniatex.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bank mengaku masih menunggu keputusan Pengadilan Niaga Semarang soal Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Duniatex Group.

"Saat ini kami telah menyiapkan semua dokumen terkait pengajuan tagihan, jika memang kemudian pengajuan PKPU Duniatex disetujui,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas pada Bisnis, pekan lalu. Ia mengatakan bahwa perusahaan dalam sikap menunggu PKPU dikabulkan atau ditolak.

Bank Mandiri, kata Rohan, berkomitmen untuk mencari skema penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak terkait permasalahan Duniatex Group. Hal ini dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. “Apalagi Duniatex telah menjadi debitor kami sejak 2002."

Tak hanya itu, Bank Mandiri menjadi kreditor yang memiliki tagihan terbesar, setelah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang memiliki eksposur kredit Rp 3,04 triliun kepada Duniatex. Bank Mandiri memiliki tagihan sekitar Rp 2,7 triliun dan diikuti BRI senilai Rp 1 triliun.

Advertising
Advertising

Duniatex juga memiliki eksposur kredit kepada puluhan bank di dalam negeri. BNI satu di antaranya yang memiliki kredit kepada anak usaha Duniatex yang bergerak pada bidang tekstil lebih kurang Rp 459 miliar.

Direktur Korporasi BNI Putrama Wahju Setiawan mengatakan akan menunggu hasil PKPU. “PKPU adalah mekanisme yang sudah baku ketentuannya. Kami ikuti aturannya saja,” ujarnya.

<!--more-->

Saat ini bank belum memiliki skema restrukturisasi. Pasalnya pendaftaran tagihan belum dilakukan.

Ketika dikonfirmasi terpisah, PT Bank CIMB Niaga juga memiliki tagihan kepada Duniatex. Namun Direktur Utama Tigor Siahaan memastikan bahwa utang yang dimiliki Duniatex kepara perseroan tergolong sedikit. “So far tidak terlalu besar, ada sedikit. Sekarang yang saya tahu kan lagi ada PKPU,” katanya.

Sementara itu Duniatex Group berharap agar proses restrukturisasi utang di Pengadilan Niaga Semarang berjalan dengan lancar. Kuasa hukum Duniatex Aji Wijaya mengatakan bahwa kliennya miliki itikad baik dan menunjukkan keseriusan. “Kami sedang roadshow ke bank-bank meminta kepada bank untuk tidak panik dengan permohonan PKPU ini,” tuturnya.

Adapun kini posisi Duniatex kian terjepit karena kembali menyatakan tidak mampu membayar kupon obligasi global. PT Delta Merlin Dunia Textile gagal memenuhi kewajiban untuk membayar kupon obligasi senior senilai US$ 300 juta. Obligasi yang akan jatuh tempo pada 2024 itu menjanjikan kupon sebesar 8,625 persen.

Sebelumnya anak usaha Duniatex Group, Delta Dunia Sandang Tekstil juga telah gagal membayar bunga dan pokok surat utang dengan total nilai US$ 11 juta. S&P Global Ratings pun memutuskan untuk memangkas peringkat utang perusahaan sebesar 6 level.

BISNIS

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

23 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

1 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya