GMF Copot Lima Mesin di Pesawat Sriwijaya Air

Senin, 30 September 2019 15:35 WIB

Pesawat Sriwijaya Air. Dok.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Maintenance Facility atau GMF telah mencopot lima mesin pesawat Sriwijaya Air pada pekan lalu, 24 September 2019. Lima mesin itu sebelumnya disewa untuk menjalankan empat unit pesawat Sriwijaya.

“(Pencopotan) sedang dilakukan di hanggar GMF Cengkareng, Banten,” ujar Direktur Teknik PT Sriwijaya Air Romdani Ardali Adang seperti ditulis dalam Majalah Tempo edisi 30 September 2019.

Tempo menerima salinan surat bernomor GMf/DB-2070/19 yang menyatakan GMF secara resmi menghentikan layanan perawatan pesawat. Surat itu sekaligus memberitahukan bahwa GMF akan melakukan proses removal atau pencopotan mesin mulai 24 September 2019.

Adapun mesin yang dicopot ialah mesin dengan nomor seri 894798, 896989, 896885, 890430, dan 889508. Dua mesin dipasang untuk pesawat bernomor register PK-CMR, satu mesin untuk pesawat pk-CMQ, satu mesin lainnya untuk pesawat PK-CMO, dan satu sisanya untuk pesawat PK-CLT.

Keterangan surat itu juga menunjukkan alasan pencopotan. Manajemen GMF menyatakan entitasnya belum kunjung menerima biaya sewa dari Sriwijaya Group.

Advertising
Advertising

Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur GMF AeroAsia I Wayan Susena dan ditembuskan kepada Direktur Utama PT Nam Air serta jajaran Direksi PT GMF AeroAsia Tbk. Tempo telah mengkonfirmasi kepada Wayan melalui telepon dan pesan pendek, namun belum memperoleh respons. Meski demikian, sumber Tempo di GMF yang enggan digamblangkan identitasnya menyatakan kebenaran surat tersebut.

Senior Manager Corporate Governance Sriwijaya Air Pritanto Ade Saputro mengatakan perusahaannya memang memiliki utang kepada GMF. Sebelum menjalin kerja sama manajemen atau KSM dengan Garuda Indonesia, Sriwijaya memiliki utang jangka panjang dengan GMF mencapai US$ 24,3 juta atau Rp 340 miliar.

<!--more-->

Sumber Tempo di Garuda Indonesia mengatakan utang perawatan Sriwijaya Air ke GMF lalu bertambah menjadi US$ 560 juta atau Rp 810 milar pada November 2018. Setelah menjalin KSM dengan Garuda Indonesia Group, utang Sriwijaya ke GMF sejatinya disebut telah melorot sekitar 20 persen.

“Sekarang tinggal US$ 50 jutaan,” ucapnya.

Namun, di tengah jalan, Sriwijaya Air berpolemik dengan Garuda Indonesia. GMF memutuskan mencabut kerja sama dengan Sriwijaya Air. GMF, menurut sumber, mensyaratkan uang muka bila Sriwijaya ingin bertahan memakai jasa GMF meski sudah putus kerja sama dengan Garuda Indonesia.

“GMF minta uang muka bila mereka diminta tetap melayani Sriwijaya. Tapi sepertinya enggak bisa, karena Sriwijaya cuma punya uang US$ 500 ribu atau cuma Rp 7,5 miliar. Padahal tiap bulan biaya maintenance sekitar US$ 1,8-2,3 juta,” ucapnya.

Tempo telah menghubungi Direktur Komersial PT Sriwijaya Air Rifai Taberi dan Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Adi Willi terkait masalah ini. Namun, keduanya tidak merespons.

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

3 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

5 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

10 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

11 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.

Baca Selengkapnya

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

19 hari lalu

Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.

Baca Selengkapnya

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

22 hari lalu

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

Ketua INACA Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

23 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

Puncak arus mudik lebaran diprediksi terjadi pada hari ini, Sabtu, 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

24 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya