Bakal Ubah Fokus Investasi, Pemerintah Pilih Surat Berharga

Minggu, 29 September 2019 21:16 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah di masa mendatang akan berfokus pada investasi dalam bentuk surat berharga. Hal ini berbeda dengan sebelumnya pemerintah yang cenderung berfokus pada investasi berupa penyertaan modal dan pemberian pinjaman.

Ketentuan baru mengenai investasi pemerintah ini tertuang dalam PP No. 63/2019 yang mencabut PP lama No. 1/2008 beserta perubahannya yakni PP No. 49/2011. Dalam bagian penjelasan atas PP No. 63/2019, disebutkan bahwa pemerintah ke depan bakal berfokus pada investasi dalam bentuk surat berharga.

Adapun yang dimaksud dengan surat berharga di sini terdiri dari saham, surat utang, dan surat berharga lain yang telah memiliki izin seperti reksadana. Dalam pelaksanaannya, investasi pemerintah dalam bentuk saham dan surat utang dilaksanakan oleh Operator Investasi Pemerintah (OIP) dengan mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat risiko dan imbal hasil, serta alokasi aset/kebijakan portofolio investasi.

OIP adalah pelaksana fungsi operasional investasi pemerintah yang ditunjuk atau ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Menteri Keuangan perlu menetapkan Badan Layanan Umum (BLU) Pengelola Dana sebagai OIP. Meski demikian, Menteri Keuangan juga dapat menetapkan BLU lain, BUMN, dan badan hukum lain sebagai OIP.

Dalam pengambilan keputusan investasi, OIP perlu melakukan analisis terhadap risiko dan dokumentasi pengambilan keputusan harus dituangkan secara memadai. OIP juga dapat melakukan alih daya pengelolaan investasi kepada manajer investasi.

Advertising
Advertising

Adapun manajer investasi yang boleh bekerja sama dengan OIP harus memiliki izin usaha sebagai perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi dari OJK. Manajer investasi ini juga harus tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pembatasan kegiatan usaha ataupun pembekuan dari OJK.

<!--more-->

Selain itu, manajer investasi harus memiliki pengalaman mengelola dana sebesar Rp5 triliun saat ditunjuk sebagai pengelola investasi dan harus memiliki wakil manajer investasi yang tidak pernah dikenai sanksi administratif OJK selama 5 tahun terakhir.

Dalam ketentuan yang lama yakni PP No. 1/2008, hal ini tidak diatur. Pasal 15 PP lama tersebut hanya menyebutkan bahwa investasi dapat dilakukan dengan cara membeli saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

Dalam pasal yang sama, pembelian surat utang juga dibatasi pada surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, dan negara lain. Surat utang yang dibeli juga harus menawarkan opsi pembelian surat utang kembali.

Penerbit surat utang harus berkomitmen untuk membeli kembali surat utang apabila pemerintah menjual surat utang yang dimaksud sebelum jatuh tempo. Dalam peraturan yang baru ditambahkan klausul bahwa saham yang dapat dibeli bisa berupa saham yang tercatat ataupun yang tidak tercatat di bursa efek.

Untuk surat utang, investasi saat ini bisa berupa surat utang atau sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah atau pemerintah daerah, korporasi dan/atau badan hukum lainnya, pemerintah negara lain, serta korporasi dan/atau badan hukum asing.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

4 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

8 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

11 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

16 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya