KLHK: Kualitas Udara Jambi Mulai Membaik Setelah Sempat Berbahaya

Sabtu, 28 September 2019 20:54 WIB

Suasana Kota Jambi yang diselimuti kabut asap di Jambi, Jumat, 13 September 2019. Kota Jambi dan sejumlah daerah di provinsi itu masih terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sementara upaya pemadaman masih terus dilakukan melalui udara dan darat oleh sejumlah pihak. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Djati Wicaksono Hadi mengatakan kualitas udara di Kota Jambi mulai berangsur membaik. Perbaikan kualitas udara ini, kata Djati, dilansir dari informasi data partikular PM10 oleh Badan Meteorologi, Geofisika, Klimatologi (BMKG).

“Kota Jambi memang yang kemarin kondisi indeks standar pencemaran udaranya berbahaya, tapi sekarang sudah mulai sedang,” kata Djati dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 28 September 2019.

Menurut Djati, pejabat KLHK sudah turun ke Jambi dan memantau bahwa masyarakat di sana sudah bisa beraktivitas tanpa menggunakan masker. “Tapi pagi di Jambi sudah biasa, masyarakat sudah lalu lalang,” kata dia.

Empat hari lalu, kabut asap yang makin pekat akibat kebakaran hutan membuat warga Kota Jambi tak bisa keluar rumah. Dalam video dan foto yang banyak beredar, langit Jambi pun tampak memerah akibat kondisi ini.

Mereka hanya mengurung diri dalam rumah menghindari bahaya kabut asap yang mencekik pernafasan. "Walau tidak efektif, namun itulah yang bisa kami lakukan,” kata Aan Anwar, 40 tahun, warga Perumahan Kembar Lestari, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, kepada Tempo, Senin, 23 September 2019.

Senada pula dengan pernyataan Mardiana, 36 tahun. Ia tidak mampu berbuat banyak menghindari bahaya kabut asap. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena harus membuka kios pakaian di pasar Jambi, agar terpenuhinya kebutuhan hidup. Kami berharap kepada pemerintah, agar secepatnya melakukan langkah tepat menghilangkan kabut asap ini, misalnya dengan membuat hujan buatan," katanya.

Djati menambahkan, saat itu indeks pencemaran udara di Kota Jambi memang mencapai 463 ug/m3. Angka ini pun tergolong berbahaya. Tapi kualitas udara semakin membaik sehingga ada 27 September 2019, angkanya turun menjadi hanya 80 uq/m3.

Djati mengatakan, perbaikan ini terjadi karena jumlah hotspot atau titik panas juga turun dari 41 titik menjadi 3 titik. Selain itu, jarak pandang penerbangan mulai membaik, dari semula 1,6 kilometer pada 23 September menjadi 7 kilometer pada 27 September 2019.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

2 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

4 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

5 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

6 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

10 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

12 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

12 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

20 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

20 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya