Hujan Buatan Padamkan Karhutla, BPPT: Dana Rp 2 M untuk Sepekan

Selasa, 24 September 2019 17:48 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa, 17 September 2019. Jokowi juga meninjau kesiapan operasional pesawat penyemai yang hari ini akan membuat hujan buatan di sekitar lokasi kebakaran. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah dalam hal ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT melakukan upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) menangani kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan hujan buatan guna memadamkan api karhutla di Sumatera dan Kalimantan dalam satu pekan telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Adapun saat ini BPPT telah diberikan dana mencapai Rp 10 miliar yang akan digunakan untuk TMC.

"Seminggu paling Rp 2 miliar, karena saya sudah dikasih Rp 10 miliar itu masih banyak," kata Seto di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa, 24 September 2019.

Dia mengungkapkan, uang tersebut berasal dari anggaran siap pakai yang berada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB. "Jadi BPPT kontrak dengan BNPB untuk melakukan kegiatan ini, anggarannya at cost," tambahnya.

Seto menuturkan anggaran tersebut sangat murah, karena hanya digunakan untuk pengeluaran bahan bakar pesawat, lalu garam yang digunakan untuk modifikasi cuaca, dan ongkos tenaga yang menjalankan program ini. "Itu tidak besar. Kecil itu, semua kan menggunakan barang negara semua," ucapnya.

Seto menjelaskan, dalam menangani karhutla di Sumatera dan Kalimantan, BPPT saat ini masih menggunakan empat pesawat antara lain dua pesawat Casa C-212-200 dan dua CN-295. Pesawast tersebut dioperasikan tiap hari dari pagi hingga malam hari. "Akhirnya Kalimantan bisa hujan secara signifkan besarnya 70 juta meter kubik," kata dia.

Advertising
Advertising

Seto sangat optimistis dapat menyelesaikan karhutla ini dengan TMC. Ia menargetkan hingga pertengahan Oktober, kebakaran ini bisa diatasi."Pertengahan Oktober akan sudah masuk hujan-hujan alam, bahkan saya sangat optimistis menargetkan akan reda," ungkap dia.

Sementara itu, Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Ditjen PPI KLHK, Raffles B. Panjaitan menuturkan, bahwa upaya pengendalian karhutla di seluruh Indonesia dilakukan secara terpadu."Masih ada beberapa titik api tapi sudah ditangani oleh satgas, seperti di Kalbar, Kalteng sudah ada beberapa tim. Hujan sudah menurunkan titik api," tutur Raffles.

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah melalui satgas untuk melakukan pemadaman di kawasan karhutla. "Di samping itu juga dilakukan upaya water bomming, patroli dan penegakan hukum kepada para pembakar baik perorangan atau pun kelompok. Agar membuat efek jera," kata Raffles.

Berita terkait

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

15 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

40 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

43 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

49 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Banjir di Demak Berangsur Surut, Begini Peran Operasi Modifikasi Cuaca

19 Februari 2024

Banjir di Demak Berangsur Surut, Begini Peran Operasi Modifikasi Cuaca

Banjir di Demak telah terjadi hampir dua pekan, sempat merendam hingga 35 desa di delapan kecamatan.

Baca Selengkapnya