LPS: Tingkat Suku Bunga Penjaminan Turun 25 Basis Poin

Selasa, 24 September 2019 11:28 WIB

(Kedua dari kiri) Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah, Anggota Dewan Komisioner LPS Fauzi Ichsan dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Mardiyono saat mengelar jumpa pers di Gedung Pacific Century Places, Jakarta Selatan, Selasa 24 September 2019. Tempo/Dias Prasongk

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga penjaminan masing-masing sebesar 25 basis poin. Penurunan tersebut diberikan untuk simpanan rupiah di bank umum dan di Bank Perkreditan Rakyat, serta tingkat suku bunga penjaminan simpanan valuta asing di bank umum.

Dengan penurunan ini maka tingkat suku bunga penjaminan menjadi 6,50 persen untuk simpanan rupiah di bank umum dan 9,0 persen untuk simpanan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan, tingkat suku bunga penjaminan simpanan valuta asing di bank umum menjadi 2,0 persen.

"Keputusan ini akan berlaku mulai Kamis, 26 September 2019 dan akan berlaku sampai dengan Jumat, 24 Januari 2020," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah saat mengelar jumpa pers di Gedung Pacific Century Place, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2019.

Halim mengatakan ada beberapa alasan mengapa LPS melakukan penyesuaian tingkat suku bunga penjaminan. Pertama, keputusan diambil setelah LPS melihat tingkat suku bunga perbankan yang menunjukkan penurunan usai Bank Indonesia atau BI memutuskan memangkas tingkat suku bunga acuan.

Tren tersebut, kata Halim, telah dipantau oleh LPS sejak 21 Agustus sampai 12 September 2019 pada 25 bank terhadap tingkat suku bunga simpanan rupiah. LPS mencatat, tingkat suku bunga penjaminan simpanan rupiah menurun 17 basis poin menjadi 5,69 persen.

Advertising
Advertising

Selain itu, suku bunga penjaminan untuk simpanan valuta asing juga menurun. Dari pantauan LPS terhadap 19 bank, suku bunga penjaminan untuk simpanan valuta asing di bank umum tercatat menurun 5 basis poin menjadi 1,23 persen.

Kemudian, keputusan itu juga diambil karena LPS mempertimbangkan prospek dan risiko likuiditas perbankan di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK. Data dari Otoritas Jasa Keuangan mencatat Loan to Deposit Ratio atau LDR cenderung membaik dari 94,28 persen pada Juni 2018 menjadi 93,80 persen pada Juli 2019.

Perbaikan LDR tersebut didorong oleh membaiknya pertumbuhan DPK pada bank umum. LPS mencatat DPK pada bank umum naik dari 7,42 persen menjadi 8,01 persen pada Juli 2019. Sementara kredit tumbuh agak menurun sedikit dari 9,91 persen pada Juni menjadi 9,58 persen pada Juli 2019. "Jadi kami lihat DPK lebih cepat di satu sisi, pada sisi lain kredit turun menurut, makanya rasio LDR bisa ikut membaik," kata Halim.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

17 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

21 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

22 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya